Kamis, 07 Februari 2013

Budaya Seks Remaja Indonesia


Budaya Seks Remaja Indonesia



Kita sebagai warga negara indonesia harus merasa prihatin dengan semakin maraknya peredaran pornografi di kalangan remaja dan anak-anak indonesia. Bahkan, Komisi Perlindungan Anak (KPA) mengungkapkan 97 persen remaja pernah menonton atau mengakses pornografi. Pula didapatkan, sebanyak 62,7 persen remaja pernah melakukan hubungan badan atau dalam istilah remaja ML (making love) atau ngentot.

"Survei KPA yang dilakukan terhadap 4.500 remaja di 12 kota besar seluruh Indonesia juga menemukan 93 persen remaja pernah berciuman, dan 62,7 persen pernah berhubungan seks atau ngentot, dan 21 persen remaja telah melakukan oborsi," ujar Tifatul dalam siaran persnya di Jakarta.

"Ini sangat memprihatinkan, saya minta semua pihak ikut mendukung upaya pembatasan distribusi konten negatif, baik melalui internet, maupun dunia perfilman. Semuanya harus terlibat menjaga generasi muda kita," ujar Tifatul.

Menkominfo juga menyatakan, pertarungan antar nilai-nilai budaya, pengaruh asing, setiap hari terus berlangsung, sehingga bangsa ini harus menjaga kekokohan nilai-nilai karakter bangsa. Jika tidak, maka Indonesia akan kehilangan identitas sebagai bangsa besar.

"Penyebaran konten negatif tersebut banyak disalurkan melalui sarana IT, terutama konten asing yang dijual kepada kita, bahkan konten tersebut banyak yang merusak nilai-nilai budaya bangsa," ujarnya.

Aduh bagaimana sepuluh tahun lagi mungkin sudah 100 persen anak remaja pernah ngentot dan perbuatan mesum tersebut sudah dianggap biasa bahkan keharusan bagi pasangan yang sedang berpacaran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar