Selasa, 29 Januari 2013

Cerita Sodomi Brutal Imah Gadis Berjilbab


Cerita Sodomi Brutal Imah Gadis Berjilbab ~ Seperti biasanya iDewasa akan berbagi kumpulan cerita hanya di blog . kami akan Berbagi Cerita Ngentot, Cerita ML, Sex Porno dan Cerita Bercinta. Kali ini Idewasa mengambil topik cerita berjudul "Cerita Sodomi Brutal Imah Gadis Berjilbab" yang akan diceritakan Spesial di Idewasa Blog. Cerita Dewasa ini hanyalah imajinasi belaka, Nama, Tempat, dan Foto dibawah ini 100% Fiksi.

Berikut Cerita yang Berjudul "Cerita Sodomi Brutal Imah Gadis Berjilbab"

Walaupun dengan susah payah akhirnya kontol ku masuk amblas ke dalam memek Imah. Gadis lugu berjilbab itu menjerit kesakitan. Kurasakan kontol ku hangat dan serasa ada yang memijat-mijat. Aku mulai mengerakkan kontolku maju mundur. Tanganku memegang pundak gadis berjilbab itu sedangkan mulut ku..


Perkenalkan, namaku Adi. Aku seorang mahasiswa disebuah perguruan negeri di kota Purwokerto. Aku punya kenalan yang alim, cantik dan lugu. namanya Imah. setiap hari selasa dan sabtu , kami selalu bertemu. Karena kami ikut kursus malam bahasa inggris di sebuah tempat kursus bahasa asing yang cukup terkemuka. Di tempat kursus itu pula kami pertama kali bertemu.


Sekedar informasi, Imah adalah seorang mahasiswa tingkat pertama di sebuah perguruan tinggi islam swasta di kota ini. Imah yang selalu memakai jilbab lebar mempunyai wajah yang putih dan cantik lagi imut, membuat setiap orang tak bosan-bosan memandangnya. Apalagi senyuman lugunya yang manis, membuat semua pria tahu kalau gadis ini sangatlah polos dan benar-benar lugu. Dengan tinggi 167 cm dan berat 50 kg, kulitnya yang putih bersih selalu tertutup dengan busana muslimah yang longgar, dan jilbab yang lebar pula.
Meskipun lugu Imah sangat menggairahkan. Yang paling menonjol dari gadis alim yang lugu ini ialah pantatnya yang besar dan padat. Sekal sekali. Agak kontras dengan bentuk tubuhnya yang langsing. Roknya yang longgar dan memanjang sampai kemata kaki, tak bisa menyembunyikan lekuk buah pantatnya yang bergoyang naik-turun dan kekanan-kiri ketika berjalan. Didukung payudaranya yang cukup besar untuk ukuran seusianya, yang biarpun sudah ditutupi dengan baju longgar dan jilbab lebar, namun masih terlihat menonjol menggairahkan, seperti pasrah untuk diremas oleh para lelaki. Ukuran branya mungkin sekitar 34b.
Hari ini Imah terlihat sangat cantik dengan jilbab dan baju warna pink dan rok hitam panjang. Ketika melintas di depanku setelah selesai kursus, mataku segera tertuju ke bagian dada Imah, yang walaupun tertutup jilbabnya namun dari samping terlihat menonjol dan montok. Tanpa sadar gairahku naik melihat tubuh Imah. Entah darimana, timbul niat untuk memperkosa Imah.


Setelah pulang kursus pada malam harinya, kucoba untuk mengajaknya pergi makan ke warung seberang jalan. Pertama tama dia menolaknya, namun akhirnya dengan agak memaksa, aku mendapatkan persetujuannya. Saat kami berada didalam warung, hujan turun dengan lebatnya. Dengan gelisah Imah menunggu hujan reda di dalam warung. Aku justru berdoa agar hujan reda ketika malam sudah agk larut, agar Imah mau kuantarkan, karena sudah tidak ada angkot lagi. Ternyata benar. hujan baru reda pukul 21.25. kami keluar dari warung bersamaan dengan tutupnya warung itu. segera kutawarkan untuk mengantarkan Imah pulang, dengan alasan tidak ada angkot. Pertama-tama Imah menolak, karena tidak mau berboncengan dengan pria yang bukan saudaranya, dan memilih jalan kaki walalupun jauh .namun dengan seribu satu alasan dan ancaman kalau nanti dijalan ada yang menodongnya dan lain-lain, akhirnya Imah dengan sedikit berat mau menerima ajakanku.


Saat mengantarkan Imah pulang, aku berbohong dnegan mengatakan motor Tigerku ngadat dan aku pura-pura memperbaikinya sambil mengulur-ulur waktu. Gadis lugu berjilbab itu hanya bisa gelisah menunggu. Pukul 23.05, aku pura-pura telah berhasil memperbaiki tigerku. Segera aku membawa Imah yang sudah benar-benar geliash pergi. Otakku sudah mulai membayangkan kenikmatan tubuh gadis berjilbab yang semok dan menggairahkan itu. tiba-tiba hujan kembali turun, dan dengan berbohong tidak membawa mantel hujan, aku ngebut dan membawa Imah ke rumah yang kukontrak sendirian yang “kebetulan” sudah dekat.


Setelah sampai dirumahku, segera Imah kupersilahkan masuk. Rumahku yang termasuk terpencil dan jauh dari tetangga lainnya membuatku leluasa untuk menggarap Imah, pikirku. Awalnya gadis manis berjilbab itu segan dan sedikit curiga, namun karena rumahku tidak memiliki teras dan hujan semakin deras turun, terpaksa ia masuk kerumahku. Setelah kami berada didalam, segera kukunci pintu dan kudorong gadis berjilbab itu jatuh. Dengan birahi yang menggebu aku tindih dia dari belakang sambil ku tarik kedua lengannya ke belakang.


“jangan………apa yang kamu lakukan Di….”. kata Imah panik.


“tenang aja Mah, kamu bakalan enak kok….” balas ku.


Imah meronta,tapi apa daya seorang perempuan akhirnya setelah meronta selama sekitar 15 menit dia akhirnya lemas juga. Aku gosokkan kontol ku ke pantatnya yg besar, yang saat itu dibungkus rok hitam panjang dengan bahat lembut. Sambil ku remas-remas bongkahan pantatnya yang padat berisi. Wah, nikmat……..


“pantat loe kualitas nomer satu Mah…..ouuhh….semok banget!!”.


“ooohh.., ohhhh… janggaaaaannn…. jangan Di……aku teman kamu sendiri….”rintih gadis alim yang lugu itu sambil menahan tangis.


Namun aku nggak peduli. aku balik tubuh semoknya. aku robek kemeja longgarnya sampai kancingnya berhamburan lepas, dan jilbabnya kusampirkan kepundak, sehingga kulit payudaranya yang putih ranum terlihat. Kuremas-remas dengan kasar susu nya yang masih terbungkus bra pink yang dikenakannya. Gadis berjilbab itu hanya bisa meronta tanpa daya sambil merintih-rintih dan mulai menangis. Tapi aku tak peduli. Justru tangisannya membuatku semakin bernafsu.


Kutarik bra nya. Payudaranya bergoncang naik turun karena kutarik bra nya dengan paksa.aku tertegun melihat payudara gadis alim itu yg besar tapi kencang dan kenyal. Kulit payudaranya putih bersih, ditumbuhi bulu-bulu halus di sekitar wilayah dadanya. Urat-urat berwarna kehijauan melintang di buah dadanya. segera kujilat dan kusedot sedot, sambil sesekali aku gigit-gigit gumpalan daging di dadanya itu. terdengar rintihan gadis alim berjilbab itu semakin keras, dan mulai dibarengi dengan desahan-desahan erotis. Nampaknya gadis alim ini mulai terangsang.


Wah asyik dan nikmat, sementara tanganku yg satunya memilin-milin puting susu Imah yang coklat kemerahan dan mulai mengeras. gadis lugu berjilbab itu ternyata benar mulai terangsang. Kutekan kedua susu nya sampai tergencet, sehingga melebar ke samping. Ku tampar-tampar kedua gunung kembarnya sampai memerah. Imah pasti merasakan panas pada kedua payudaranya saat ini.


“Aauhhh… auhh… ihhhh… ooohhhh……. ahhhhh” rintih Imah menahan geli dan nyeri pada kedua payudaranya. Kujepit puting susu sebelah kanan nya dengan kedua jariku. Kemudian kuplintir-plintir sambil kutarik-tarik keatas. Sambil kuhisap sekuat-sekuat nya, hingga putting susu gadis lugu yang alim itu mengeluarkan sedikit cairan putih yang lengket.


“ouuhh……. sakiiitt…… ampuunn……. Di…………iii……peerriiihh….” erang Imah.


Kemudian kutarik lepas rok longgarnya, ku tarik CD nya ke bawah, dan langsung ku kucek-kucek memeknya yang sudah mulai basah.


“ohhhh…. jangan Di…….kumohoooonnn…….ouuuhhhh…… .”.tubuh Imah menggelinjang hebat. Gadis alim berjilbab itu merasakan ngilu yang sangat di memeknya, namun juga disertai perasaan nikmat yang hebat. Agak lama aku mengucek-kucek memek Imah, dan akhirnya…


“Aaaaaakkkhhhhhhh……. Aihhh!!……aaiiiihh!!!……..ukhhhh ………” gadis lugu yang alim itu mengerang keras. tubuh Imah menggelinjang hebat. Punggungnya melengkung keatas. Puting susunya mengeras dan terlihat berkedut-kedut. Bersamaan dengan semua itu, cairan memeknya meluber keluar, sampai membasahi karpet di ruang tamuku. Orgasme itu nampaknya orgasme pertamanya, terlihat dari matanya yang melotot kearahku. Tatapan mata benci, namun juga terkejut dan kebingungan atas kenikmatan yang ia dapat. Setelah sekitar 1 menit tubuhnya terguncang-guncang tak terkendali oleh orgasme pertamanya, akhirnya tubuhnya melemas dan terkulai di karpetku. Tatapan matanya nanar ke langi-langit, bingung dengan yang terjadi.


Tanpa memberinya kesempatan beristirahat, Aku segera melepas Cdku. Mendekat ke wajahnya yang sayu, dan menyodorkan kontolku kedepan wajahnya. Melihat keterkejutannya, tampaknya ini pertama kali ia melihat kontol secara langsung. Kujepit klitorisnya dengan kedua jariku, kutarik dan kuperkeras jepitanku.


“aahhh..eeghhhh……….eeghhhhh….s akkkiittt…….Dii….sakk…..kitttt ……”. Imah yang masih lemas terus menggeliat mencoba melepaskan jariku.


“jilat kemudian sedot kontol gue,klo nggak gue tarik sampai lepas klitoris loe!!!!”.


Gadis berjilbab itu ketakukan, dengan terpaksa ia mulai menjilati kontolku, kemudian mulai mengulumnya.


“Waaaoooo ….. Imah mengulum kontol ku. Wah… nikmat sekali …..”.


Aku jejal kan kontol ini kemulutnya sampai masuk ke tenggorokannya, hingga ia kehabisan nafas aku tarik kontol ku dari mulutnya. Gadis alim itu terbatuk-batuk. Cairan ludahnya bercampur dengan cairan tenggorokan keluar banyak sekali, meluber membasahi mulut, dagu, pipi, bahkan sampai membasahi jilbab pink-nya. Pemandangan itu membuatku semakin bernafsu. Aku lepas cd nya yang sudah melorot sampai lutut, kemudian ku elus-elus pahanya yang putih bersih dengan bulu-bulu halus. Aku angkat paha gadis alim itu dan melebarkannya. Imah yang sudah sangat lemas karena orgasme pertamanya yang dahsyat tidak mampu banyak melawan.


Kepala ku menunduk memperhatikan memek Imah yang sudah becek, yang ditumbuhi bulu-bulu tipis. Kepala ku bergerak dan mulut ku mulai menjilati memek gadis berjilbab itu yang gemuk dan lipatan daging memeknya yang kemerahan. cairan cintanya yang gurih ikut terjilat, namun itu malah semakin membangkitkan nafsuku. Imah kembali terengah-engah merasakan kemaluannya ada yang menjilati. Hanya suara erangan gadis lugu berjilbab itu saja yang terdengar.


Sementara mulut ku menjilati memek Imah, tangan ku bergerak ke atas dan memijat-mijat payudara Imah serta mempermainkan putting susu gadis alim berjilbab itu.. Imah menggeliat antara sakit, geli dan takut. Kubuka bibir memek Imah, kemudian kumasukan jari telunjukku ke dalam liang kemaluannya. ku masuk keluarkan dengan cepat. Kukorek-korek lobang memeknya sampai lubangnya mulai terbuka agak lebar. Memek gadis berjilbab itu semakin basah akibat rangsanganku. Tiba-tiba Imah kembali menegang dan mengangkat pinggulnya dan melemah. Rupanya Gadis alim itu kembali orgasme. Dari memek Imah kembali menyembur keluar cairan memeknya yang bening dan lengket.


Ketika melihat bibir memek gadis berjilbab itu telah sangat basah, cepat-cepat Aku arahkan kontol ku yang sudah menegang dan mendekatkannya ke liang memek Imah. Langsung saja kutempelkan kepala kontolku di depan lobang memeknya, kemudian dengan sekuat tenaga ku dorong kontolku. Aku masukkan kontol ini ke memek gadis berjilbab itu, masih sulit maklum, gadis alim yang manis itu masih perawan jadinya lobang memeknya masih sangat kecil. Sambil memegangi pinggul gadis alim yang berkulit putih bersih itu, Aku menggerakkan pinggulku, dan “hup………….ooohhh”.


Walaupun dengan susah payah akhirnya kontol ku masuk amblas ke dalam memek Imah. Gadis lugu berjilbab itu menjerit kesakitan. Kurasakan kontol ku hangat dan serasa ada yang memijat-mijat. Aku mulai mengerakkan kontolku maju mundur. Tanganku memegang pundak gadis berjilbab itu sedangkan mulut ku menciumi putting susu Imah yang masih mengeluarkan cairan keputihan seperti susu itu.


Imah mengerang dan mendesah-desah sambil terus terisak. Peluhnya yang membanjir membasahi jilbab yang masih membungkus kepalanya. Wajahnya yang sayu, terlihat pasrah dan ayu dengan jilbab yang berantakan memberi kesan erotis, membuat ku semakin bergairah . Aku goyangkan kontol ku naik turun. Kutekuk kedua kakinya keatas, sehingga kedua paha gadis alim berjilbab yang putih mulus itu menyentuh payudaranya. Kupompa memek gadis alim itu naik-turun, sampai keluar darah perawannya yang mengalir membasahi bibir memek dan turun ke anus Imah ke belahan pantatnya.


“ohh ohhhh …. ohh… aakhh….. aahhh” Imah mengerang-erang kesakitan.


“Sakittt Di…… aaaakhh…. a..ku mo..hon..hen..ti…kan….. Di….” Imah terus memohon. Terdengar suaranya yang terpotong-potong karena genjotan kerasku. tapi aku tak peduli. aku terus mengebor lobang kemaluannya sambil kukulum dan kuhisap mulutnya yang mungil. air liur mengalir membasahi bibir, hidung, pipi, dan membasahi jilbabnya. kujilat dan kuhisap air liur gadis alim yang sedang kuperkosa itu dan kuteguk dengan nikmat.


Dan kuganti permainan ku. Kubalikkan tubuh gadis lugu alim yang sudah lemas dan pasrah itu. Kuposisikan tubuh telanjang Imah yang tinggal memakai jilbab itu seperti Anjing. Dari arah belakang kembali Kuhujamkan kontolku ke liang memek Imah. “hebat Mah….oooh….. memek loe rapet banget, sayaaanghhhh….”.Gerakan ku semakin cepat. Kedua tangan ku semakin kasar meremas-remas susu gadis itu.


Imah semakin mengerang-ngerang kesakitan. Tapi Aku tak peduli. Terus saja Aku maju mundurkan pinggul gadis alim yang benar-benar putih itu dengan cepat sambil menampar-nampar bongkahan pantatnya yang padat dan kenyal dengan keras. Sehingga bekas tamparanku mengecap merah membentuk telapak tangan di kulit pantat gadis alim yang putih mulus itu.


“aahhakhh……aahhkkk…. peee.. eerrii.. ii.. hhhh……. Diii…. iii…. aku ngga… taa.. haannn..”.


“Iiimm…mmaaa…hhhhh….loee…emang pantas….. jadi aan.. jii.. i. ng… oohh…. gila… enaknya.”.


“aaakkkhhh…. hhh……akhh…….. ohh…. ohh…… ouhhh” Imah terus merintih kesakitan.


Aku semakin bersemangat. Sampai akhirnya tubuh ku mengejang dan akhirnya pejuku menyembur ke dalam rahim gadis alim itu, memenuhi lobang memeknya.


“Ohhh….nikmattt………… …….gue masukin peju gue ke lobang loe…Mahhhh……” .


Setelah diam beberapa saat membiarkan kontol ku tertanam di lubang memek Imah. Sambil menikmati jepitan memek gadis alim yang otot memeknya berdenyut-denyut. Aku lepaskan kontol ku dan membalikkan tubuh Imah serta mengangkat kepala gadis itu yang masih terbungkus jilbab serta memaksa Imah menjilati kontol ku yang masih basah oleh sperma dan darah.


Setelah kontolku bersih aku tergeletak disamping Imah sambil membelai kepalanya yang masih terbungkus jilbab. Wajahnya terlihat pucat merasakan sakit pada selangkangan nya.


Aku bergegas ke kamar mandi. Aku mandi dan setelah itu aku kembali keranjang aku pandangi tubuh Imah yang dalam posisi menyamping tergolek lemah tak berdaya sambil kedua tangan memegangi selangkangannya. Tubuhnya sudah benang selembarpun, namun kepalanya masih terbungkus jilbablebarnya yang tersampir kepundak. Isak tangisnya masih terdengar, walaupun tidak sekeras tadi. Matanya yang sayu memandang nanar.


Melihat pemandangan itu tiba tiba kontol ku bereaksi lagi. setelah melihat pantat putihnya yang mulus dan padat berisi, aku langsung menindihi nya dan menciumi bibir nya dengan ganas beda dengan tadi sekarang Imah tampak pasrah menerima perlakuanku. Aku remas-remas dan kutarik-tarik susunya aku keluarkan kontolku lalu aku jejelin ke mulutnya. Gadis alim yang lugu itu kupaksa mengulum kontolku oohhh… ohhh… aku merintih keenakan merasakan surga dunia.


Kemudian kuletakkan kontolku tepat diantara kedua payudara Imah, kutekan kuat-kuat kedua susu gadis berjilbab lebar itu hingga menjepit erat kontol ku. Langsung kugerakkan kontolku maju mundur.


“uuu…. uuhhhhh…………toket loe empuk Mah………kenyal banget”.


“eeeghhh…….. ehh……. ehh……. ouuu.. hh…..”. Imah meringis kesakitan sambil kedua tangan nya berusaha melepas cengkraman tanganku pada kedua susu nya.


Kupercepat irama gerakan kontolku. Urat-urat payudara Imah terlihat sangat jelas, seperti mau keluar dari kulit payudara nya yang montok itu..


Setelah itu aku balik tubuhnya sekarang Imah dalam keadaan tengkurap, aku ciumi bongkahan pantatnya sambil ku jilat-jilat. Aku masukkan kontol ku kelubang anusnya.


“errgghhh…… oouhh… jangan… Di… aku mohon jangan disitu!!! sakiitttt……. Dii…” gadis manis alim itu terus memohon.


Perlahan kutekan kepala Imah hingga turun menyentuh lantai. Sepasang tanganku menarik pantatnya ke atas hingga gadis alim itu menungging. Melihat posisi gadis berjilbab itu yang sangat menggairahkan, aku semakin kesetanan. Imah sangat ketakutan. Aku terus mengerjai pantat gadis alim itu yang sangat putih dan montok. Sulit sekali aku buka belahan pantatnya, kemudian kujilati dubur Imah sambil kumasukan jari tengah ku ke dalam lubang anus gadis lugu yang alim itu. Ujung jariku mulai kudorong masuk ke anusnya, sakit yang amat sangat menyengat Imah.


Perlahan, aku mulai memutar-mutar jariku membuat liang anus gadis alim itu membuka menyakitkan. Aku terus mendorong dan memutar hingga akhirnya seluruh jari tengah ku masuk ke dalam anus Imah dan mulai bergerak keluar masuk. Tangan Imah meremas tempat tidur di bawahnya dengan gigi yang gemeretak, berusaha menahan sakit yang amat sangat. Aku masuk-keluarkan jariku dengan cepat, gadis berjilbab itu menggelinjang kesakitan.


“ooooohhhhhhhhh…… akhhhhhh…”Imah menjerit “sakittttttttttt……. ampun Dii…… akhhhh… ouuhh……. “.


“Yes, ini bener-bener hari keberuntungan gue, gue udah lama pengen ngerasain pantat lo Mah,”.


Gadis manis yang alim itu semakin gemetar ketakutan ketika aku berlutut di belakangnya. Tubuhnya tersentak ketika tangan ku membuka belahan pantatnya dan mulai merabainya lagi.


“aku mohon, aku mohon……jangan lakukan, aku nggak tahan sakitnya Diii……kamu sudah masukin punya mu di mulut ku dan memek ku, apakah itu ngga cukup buat kamu dii…aahhh…. argghhh…” Imah terus memohon.


Setelah lubang duburnya agak terbuka, aku masukan lagi jari telunjukku. Dengan kecepatan tinggi ku masuk-keluarkan kedua jariku didalam lubang dubur Imah. Gadis mains berjilbab itu terus meronta, sambil megap-megap menahan nafas karena kesakitan. Setelah kurasa lubang duburnya terbuka cukup lebar, kucabut kedua jariku yang berlumur darah anusnya. kemudian kumasukkan kedua jariku itu kedalam mulut Imah, kuoleskan ke lidahnya sampai kedua jariku bersih.


Kuarahkan kontolku yang menegang keras ke lobang dubur Imah yang memerah dan berkerut. Kucengkeram kepalanya yang tertutup jilbab dan kutarik dengan kencang.


“Aaakkkhhhh.. hh…… akhhhhh… ooooohhhhh….. sakiiiiiitttttttt…… Diiii”.


Rasa sakit langsung menyengat pantat Imah, ia berusaha merangkak ke depan, tapi tanganku yang di kepalanya membuatnya harus diam tak bergerak, punggung gadis alim itu melengkung menahan sakit. Pantatnya terangkat ke atas. Tangan ku di perut Imah memeganginya dan menariknya agar punggung gadis manis berjhilbab itu lurus kembali. Imah terengah-engah, Meluruskan punggungnya, dipegangi oleh tanganku, tak berdaya menunggu rasa sakit selanjutnya.


Imah menjerit dengan keras sekali ketika aku berhasil memasukkan sebagian kontolku ke dalam duburnya.Imah merasakan lubang anusnya membesar diterobos oleh kontol ku, sedangkan aku merasakan rasa panas di kepala hingga batang kontolku ketika hampir seluruhnya telah masuk ke dalam anus gadis alim yang lugu itu.


“Jangan, jangan….. Diiii…. aku mohon, sakit sekali, sakit, berhenti…. Sakiiitt…Diii……aku ngga ku…. aatttt….. aaaarrgghh….” Imah menjerit-jerit.


“Oke, sayang, gue udah masuk semua dan gue akan segera mulai pake pantat lo”.


Aku tak peduli aku paksa dan akhirnya masuk seluruhnya, kudiamkan sejenak sambil kupandangi batang kontolku yang tertanam di belahan pantat Imah.Aku goyangkan pantat putih gadis lugu yang alim itu kekanan kiri naik turun wah rasanya nikmat. Kemudian ku maju mundurkan pinggulnya, sambil kukeluar-masukkan batang kontolku dalam lobang duburnya yang sangat sempit dan kering.


“ooohhh………..oohhh…gilaa…..dubu r loe Mah……lebih sempit dari dubur ayam”.


Lubang anusnya tampak masih seret tapi itu menambah nikmat aku naik turun kan pinggangku sambil ku cengkeram pinggulnya. Gadis alim itu menarik nafas dalam-dalam, berusaha menahan sakit semampunya, tangannya mencengkeram kepalanya sendiri dan menariknya hingga menempel di atas kasur. Imah yang cantik sekarang menungging, kepala menempel di atas kasur, pantatnya di atas dengan sebuah kontol masuk di dalam anusnya. Imah merasa dirinya seperti penuh, seakan-akan dirinya ingin buang air. Gadis alim itu tidak percaya akan apa yang terjadi pada dirinya. Usahanya untuk menutupi keindahan tubuhnya dengan jilbab lebar dan pakaian longgar gagal, dan malah sekarang ia diperkosa secara brutal oleh temannya sendiri. Air matanya membanjir membasahi karpet. Air mata kemarahan, kesedihan dan kesakitan jadi satu.


“hheeeghhhhh …. ooohhh….. oooooohhhh.” kepala Imah menengadah keatas, bibirnya membentuk huruf O. membisu, karena suaranya tertahan di tenggorokannya.Kuangkat lagi ketika pinggul gadis berjilbab itu mulai turun, sehingga sekarang Imah dalam keadaan menungging dengan kokoh. Kusodok-sodok pantatnya sambil kuremas-remas susu gadis alim itu yang sangat putih dan mulus. Darah menyelimuti kontolku ketika kutarik keluar. Di iringi erangan suara Imah. Cairan anus Imah mengalir keluar bercampur darah turun ke memeknya, kemudian mengalir terus ke paha Imah yang putih mulus.


Anus Imah sangat sempit dan panas. Aku sangat menikmati jepitan anus gadis alim itu di kontolku, menikmati pijatan di kontolku. Kontol ku sebenarnya juga merasa sakit karena saking sempitnya anus Imah, tapi tanpa peduli aku kembali mulai bergerak keluar masuk. Kulihat liang anus Imah yang kupaksa kontolku masuk hingga pangkalnya, dan ketika kutarik kontol ku, Aku menikmati sekali otot-otot anus itu berdenyut memijati batang kontol ku, Sampai tinggal kepala kontol ku yang masih tertinggal di anus Imah, Kemudian kudorong lagi kontol ku masuk. Sakit semakin menjadi-jadi menyerang pantat hingga seluruh tubuh gadis lugu yang alim itu.


Setelah kurang lebih 15 menit aku menyodomi Imah, aku merasakan peju ku mau keluar. Kucengkeram leher dan kepalanya yang masih terbungkus jilbab dan menariknya kebelakang sehingga wajahnya menatapku dengan mulut menganga ke atas. Sementara tangan kiriku menekan pantatnya, kudorong kontolku sampai sedalam-dalamnya ke dalam lubang dubur Imah. Akhirnya peju ku menyembur di dalam anus gadis alim yang montok itu. Ketika cairan panas terasa mengalir masuk di anus Imah. Ia menjerit dan menjerit tanpa daya ketika sperma ku membuat anusnya semakin perih.


“Aaaaaahhhhhh…………. oouhhh…. sssshhhh…gilaaa… aaa…Maahhhh….. dubur loe gue masukin peju gue……”.


Di pantat Imah kontol ku mulai kutarik keluar perlahan. Ketika sampai dikepala kontol, aku berhenti sejenak, Dan kemudian perlahan kembali kutarik hingga terlepas seluruhnya dari jepitan anus Imah. “Uugghhhh,” gadis berjilbab itu mengerang ketika kontol ku terlepas dari jepitan anusnya. Cairan mengalir keluar dari anusnya.


Imah melihat ke belakang dan melihat di antara kedua kakinya menetes sperma kental berwarna putih dengan bercak-bercak merah dan kuning mengumpul di kasur. Tubuh gadis alim yang lugu itu bergetar dan tersungkur lemas.


Kucabut kontolku, sambil rebahan disamping tubuh Imah yang basah oleh keringatnya. Ia pingsan karena kecapaian dan merasakan sakit yang luar biasa pada kedua lobang di selangkangannya.


kejadian malam itu sempat aku abadikan dalam sebuah photo. Aku gunakan agar Imah tidak menceritakan penderitaannya kepada orang lain. Terutama ortunya. Aku rutin menyetubuhi dia, terutama menyodominya. Minimal seminggu dua sekali. Entah sudah seberapa lebar lobang anusnya sekarang. Ternyata lama kelamaan dia bisa menikmatinya, dan setiap aku menyodominya, dia juga ikut orgasme. Tentu saja itu semua tidak ia kehendaki, karena ia malu, sebagai wanita yang memakai jilbab, kenapa bisa orgasme karena sodomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar