Di mana ada Anang, pasti ada Syahrini, kedua sejoli ini sudah dilanda asmara, Krisdayanti, mantan istrinya sudah menjadi pelampiasan birahiku, bahkan Krisdayanti selalu menagih nagih kapan ingin diajak bercinta, malah kakaknya Yuni Shara ikut ikutan ngeseks denganku. Dah gitu masih memberikan Siti Nurhaliza sampai menarik bugil di depanku. Lagi pula Syahrini mempunyai paras yang cantik, rambut panjang, buah dada besar walau tidak montok, tinggi tubuhnya tidak tinggi.
Karena sudah kepalang berpikiran ngeres, dan suka mencari informasi bagian kehidupan hitam artis, baik dari sembunyi memotret dan merekam aktifitas seks para artis, sehingga aku tertantang untuk mencoba mencari peruntungan untuk bisa menggumuli Syahrini, ingin menikmati kesintalan tubuhnya. Sudah putih, mulus dan tubuhnya bener bener seksi, apalagi aku suka dengan bibirnya yang seksi.
Menguntit Syahrini tidak gampang, Anang selalu setia menemani, bahkan kedua sejoli ini sudah sering ngamar bareng, kemungkina sudah tidur sambil bercinta. Suntuk juga berhari hari menguntit tanpa mendapatkan titik terang gimana mencari obyek yang tepat, hanya foto Anang mencium dahi Syahrini.
Konser pun dilaksanakan di kota Semarang, kukuntit kesana, tapi sial di Semarang malah bertemu dengan Alice Norin, jadilah kami ngeseks semalam dengan Alice Norin yang lagi liburan. Setelah Alice Norin tepar kemudian pulang pagi pagi, aku keluar kamar, tak disangka aku melihat Anang dan Syahrini pagi pagi itu chek in di hotel yang sama, aku pura pura tak tahu dan aku menyamar menggunakan topi, kuketahui mendapatkan kamar tepat di sebelah kamarku, tapi kamarnya berseberangan. Setelah membawa semua koper masuk ke dalam kamar aku mencoba mencari celah pada enternit hotel. Aku mengawasi mereka kapan keluar hotel. Tepat jam 9 pagi mereka berdua keluar kamar. Pilihan sulit, kamar Syahrini di sebelahku dan kamar Anang lain seberang, mana yang kupilih aku akhirnya jatuh mengawasi kamar Syahrini saja, tapi aku juga jaga jaga dengan kamera kecil kain.
Aku membuka plafon dan lumayan longgar ukuran plafonnya, dengan bekal peralatanku aku mencoba membuka plafon di kamar Syahrini, kulubangi plafon itu dengan hati hati tepat di atas ranjang, untung sebelah plafon pojokan ternyata bisa dibuka lalu aku mencoba turun dan aku sudah berada di dalam kamar Syahrini, kupasang kamera kecil di dalam kamarnya, dan kulubangi sebuah tembok yang ternyata empluk sekali karena untuk meredam suara dalam kamar, dan tembus ke kamarku. kupasang kamera itu yang panjangnya tembus sampai kamarku sehingga aku bisa menyambungkan kabel lebih mudah.
Bagian atas plafon tertutup lampu, sehingga aku terasa aman untuk menyembunyikan kamera itu. Stelah puas dan dirasa yakin, aku naik lagi ke plafon dengan tali dan menutup plafon lalu kembali ke kamar. Di kamar aku menyiapkan laptop dan kabel lalu kusambungkan, test record lancar, tinggal menunggu adegan hot mereka, semoga saja mereka bercinta.
Aku menunggu hanya dalam kamar hotel, laptop aku nyalakan seharian, tepat jam 08 malam mereka pulang sampai kelelahan, mereka berdua masuk kamar Syahrini. Hanya sebentar karena kelelahan, Syharini mematut di depan cermin, kemudian Anang keluar kamar Syahrini, setelah keluar Syahrini membuka pakaiannya dan telanjang bulat, aku sempat merekamnya, lumayan bisa melihat tubuh polos Syahrini. Tanpa menggunakan pakaian sehelai benang pun Syahrini mengambil telpon dan mengundang Anang masuk kamarnya, aku sempat bisa melihat vagina Syahrini yang penuh dengan rambut kemaluan, bahkan aku sampai ngaceng tak karuan, benar benar hot banget ini cewek. Setelah Anang masuk, terjadilah percintaan yang panas, saling memeluk dan memilin, dari kameran atas terlihat jelas, Syahrini menggenjot Anang sampai kewalahan, rupanya Anang tidak jago di ranjang, Anang menggelepar terlebih dahulu, dan membuat Syahrini sedikit kecewa.
Paginya mereka keluar hotel, masih ada kekecewaan pada diri Syahrini, ternyata Anang tidak jago urusan ranjang, hanya jago urusan nyanyi.
Setelah aku mengedit hasil rekaman, saatnya aku melakukan perhitungan dengan Syahrini, lagian Krisdayanti juga masih jengkel sama Anang, maka kalo mau picik aku bisa memanfaatkan Krisdayanti, namun aku tak mau .. satu satu caranya adalah menculik Syahrini. Namun aku perlu juga nomer hape Syahrini, maka aku mencari informasi ke Krisdayanti, setelah kuajak bercinta semalam, Krisdayanti sampai menggelepar minta ampun, kuperiksa hapenya, banyak nomer hape artis, dan ketika sampai pada abjad S, ada namanya Syahrini. Kusimpan dalam hapeku dan aku tidur kembali memeluk Krisdayanti yang masih terlelap tidur dalam mimpi.
Esoknya dengan sedikit mengancam aku mengirimkan sms, kusertai sebuah foto telanjang Syahrini ketika bertelepon. Mendapatkan sms seperti itu membuat Syahrini kaget, bingung, hendak lapor Anang aku sudah mengancamnya kalo foto foto dan adegan bercintanya akan aku kirim ke rapidshare dan forum forum, sehingga membuat dirinya panik sampai menelpon aku, namun aku sudah mematikan nomer hapeku.
Kubiarkan dia bingung, hari demi hari aku masih menguntit Syahrini, ketika dia sendirian dalam menuju ke kantor Anang, aku mencegatnya dengan duduk di parkiran basement Mall Sarinah, ketika mendapatkan sms itu, dia langsung menuju ke basement mall Sarinah, dia mencari mobilku, kupersiapkan obat pembius yang aku tuangkan pada sapu tangan untuk membuat Syahrini pingsan. Posisi parkirnya pun mojok sehingga mobilnya aman kalo nanti aku setelah puas menggumuli Syahrini.
Dengan wajah tegang dan ketakutan Syahrini berjalan dan berhenti tepat di mobilku, hari itu menggunakan celana panjang dan kaos oblong dan buah dadanya memang besar tapi tidak montok. Sehingga membuat penisku berdiri tegak lalu kutututupi dengan bajuku. Kunyalakan lampu mobilku dan Syahrini mendekat, kubuka pintu mobil sebelah kiri, dan dengan wajah ketakutan Syahrini akhirnya masuk
“Silakan masuk .. “ kataku
“Mas .. tooo toloong ya .. jangan dipublish ..kaaa karirku bisa hancur .. “ kata Syahrini dengan takut takut
“Tak semudah itu anda menyuruh saya .. “
“tolong berapapun kau minta uang akan saya bayar .. anda kejam dan tak berperikemanusian .. memeras orang .. “ ujar Syahrini dengan wajah marah dan cemberut.
Kuberikan beberapa foto hot dia, juga foto hubungan seksnya dengan Anang
Syahrini makin syok dan bingung, nafasnya tak teratur namun tidak mengurangi kecantikannya, ketika sibuk dengan melihat foto berjumlah sepuluh itu, aku langsung membekapnya dengan sapu tangan, Syahrini berontak dengan mencakar tanganku, namun terlambat obat bius itu sudah keburu terhirup ke dalam dadanya. lima detik kemudian sudah pingsan, lalu dengan nakal, aku mencoba membuka celana panjang dan celana dalamnya kutarik, alamak .. vaginanya sempit bener .. pantesan Anang cepat KO, lalu tanganku naik dan masuk ke bajunya dan masuk ke dalam cup BHnya dan kuremas buah dadanya. Hmmm.. empuk dan kenyal . puntingnya lancip. Kurapikan lagi celana dan bajunya, aku langsung melesat keluar kota Jakarta, masih ada dua jam Syahrini sadar.
Kubawa ke sebuah villa yang jauh dari keramaian, kumatikan hape Syahrini, kumasukan mobilku sampai garasi dan kubopong tubuh Syahrini sampai ke ruang tengah, kuletakan duduk di sofa tanpa kuikat, ku persiapka layar LCD 21 inchi dan video percintaan Anang dan Syarini.
Kuambil air dan kuguyur muka Syarini, namun sebelumnya aku mencium pipinya dan bibirnya, manis sekali nih cewek, namun aku tak mau memperkosanya. Akibat aku guyur dengan air akhirnya Syahrini bangun, matanya dibuka dan dikucek kucek dan tertuju ke layar LCD di mana ada adegan hubungan seksual mereka
“di mana aaku .. dimanaa “ kata syahrini dengan bingung, setelah kesadarannya pulih barulah merasa asing di tempat itu.
“bangsat .. kau menculikku .. “ umpat Syahrini dengan hendak berdiri, namun aku mendorongnya kembali rebah
“Kalo mau macem macem … rasain “ kataku ketus.
Syahrini ketakutan, bahkan makin bingung, adegan seksnya membuat dia sampai menutup mulut dengan tangannya.
“maas .. tolong lepaskan saya “ Syahrini memohon dengan menangis
“Aku mau melepaskan dirimu, tapi ada syaratnya … nggak bisa seenaknya .. “ kataku dengan menunjuk ke layar samping Syahrini, ada slide show foto syahrini yang sedang telanjang bulat tanpa sehelai benangpun
“Toloong .. jangaaaan perkosa sayaaaa .. saya akan bayar berapapun .. “
“Yakin … mau bayar saya berapapun harganya ?” tanyaku
“Yakin … “ jawab Syahrini dengan tegas.
Kuambil amplop besar di meja, dan kuberikan pada Syahrini
“Masukkan semua perhiasanmu ke kantong ini ?” perintahku
“Baaaik .. baaa iiik “ ujar Syahrini dengan nafas ketakutan matanya tidak berani menatap ke layar, karena adegannya ketika Syahrini mengenjot Anang penuh nafsu dan liar.
“Sudah .. sekarang lepaskan saya … “
“Belum .. aku tidak meminta perhiasanmu .. itu dimasukan ke dalam tasmu “
“Maksud anda ?”
“Kamu tuli nggak sih ?” tanyaku balik
Karena takut Syahrini lalu memasukan amplop itu di dalam tasnya.
“Kau tahu khan akibatnya kalo semua foto foto telanjangmu dan videomu aku kirim ke internet dan didownload jutaan orang .. kau bisa diperas sama di Roy Suryo, atau mungkin lapor polisi, bolehlah lapor polisi .. tapi percuma … lapor polisi tapi karirmu hancur … Anang pasti akan meninggalkanmu …”
“Tolong Mas .. jangan lakukan itu .. aku siap bayar berapapun .. “ Syahrini tetap dengan amat sangat memintaku melepasnya.
“Kau lihat, jika lelaki melihat videonya pasti ingin merasakan kehangatan tubuhmu .. “
“Mas .. toolong.. toolong . jangan lakukan itu .. “
“Sekarang … “ kataku dengan menekan tombol upload
Syahrini tak tahu arti ketika aku menekan keyboard.
“semua video itu dan fotonya sudah aku simpan di server di amerika, susah dilacak, sekarang sedang upload ke beberapa hosting storage dalam satu jam, akan didowload jutaan lelaki .. “
“jangan .. jangaaaan .. jangaaan lakukan ..”
“Sekalipun laptop dan komputer ini dirusak .. tetap percuma, karena kendalinya ada di komputer server, dan caranya pun kau ndak bakalan tahu cara menghentikan “ jelasku dengan tenang
“Toooloong .. please .. hentikan .. aku mau melakukan apa saja “ ujar Syahrini dengan menangis
“Sekarang, aku ingin melihat dirimu tanpa busana”
“Apaaaaa “ Syahrini tersentak dan kaget
“Tuli ya ?” tanyaku ketus
“Kita akan menghabiskan malam ini dengan bercinta, layani aku seperti Anang “ kataku dengan tersenyum menlanjutkan
“Nggak mau .. tolong jangan lakukan itu . “
“Lihat deh … proses pengiriman ke internet masih berlangsung, ingat karirmu, ingat kehormatanmu, segera lakukan perintahku .. aku ingin melihatmu telanjang “
Dengan menangis Syahrini sampai ketakutan
“Jangan perkosa saya “
“Aku tidak memperkosamu .. tapi mari kita bercinta .. akan kupuaskan dahagamu, Anang tuh letoy, tauk” semprotku kesal
“Saya nggak mau .. “
“Ya dah … tunggu saja besok akan ada berita heboh .. “
Dengan berat hati dan air mata Syarini pelan pelan membuka bajunya
“Buang tangismu . aku benci orang menangis “ kataku dengan membuka kaosku dan memberikan kaosku untuk mengelap air matanya.
Pelan pelan, baju Syahrini dilepaskan, BHnya sudah kelihatan, dengan menunduk dan merasa dihina sampai batas asusila Syahrini membuka bajunya lalu dilepaskan, diletakkan di lantai.
“Ayoo lakukan “ perintahku
“Kau memang bajingan, bangsat .. awas kalo kau nanti dibunuh sama Anang “
“kalo membunuhku mudah .. tapi Anang pasti masuk penjara .. siapa yang ngurus kamu ?”
Lalu tanpa bicara Syahrini membuka celan panjangnya, kedua tangannya menutup buah dadanya karena dengan mata nakal aku melihatnya dengan pandangan nafsu
Dengan setengah ragu, Syahrini membuka celana dalamnya
“Ternyata jembutmu lebat juga .. “ kataku dengan mencopot celana panjangku yang tanpa celana dalam. Lalu aku mendekatinya lalu dengan nakal menarik kaitan BHnya, lepaslah pelindung buah dada Syahrini.
“Sekarang .. kulum penisku .. “ perintahku
“Tak mau .. “
“Brengsek . lakukan sekarang .. “ umpatku kesal
Dengan perasaan tak karuan dan masih menitikan air mata Syahrini memegang penisku, dan mengulum dengan perasaan ketakutan
“Kau lebih bagus karaoke penis dari pada mikropon “ ejekku nakal.
Dengan masih menangis aku semakin jengkel, kuperpanjang upload menjadi 3 jam, kutarik tangan Syahrini menuju kamar, dan aku sudah mempersiapkan tali dan sabuk, kupaksa kulemparkan ke ranjang.
“Kalo kau masih ngeyel aku mau mengikatmu .. “ ancamku
“Baik .. baik .. “
“Hapus air matamu .. lakukan kulum penisku segera “ kataku dengan hendak mengikat Syahrini.
Kuberikan selimut untuk menghapus air matanya. Aku lalu duduk di depan Syahrini, lalu Syahrini memegang penisku, dan kemudian membungkuk, besaran penisku tak sampai jari jari Syahrini melingkarinya. Syahrini menjilati penisku dengan ragu ragu, kadang meludah karena entah jijik atau memang terpaksa.
“Lakukan sepenuh hatimu, sayang .. kau nanti akan kupuaskan .. jika kau mau menurut aku nanti akan melepaskanmu … “
“Baaaik .. “ ujar Syahrini dengan kemudian menjilati penisku, kini buah zakarku juga jilati dengan lidahnya, penisku kemudian masuk ke dalam mulutnya untuk dikulum, mulutnya terasa sesak dimasuki batangku yang besar, sampai sampai Syahrini membuka mulutnya lebar lebar.
“Sedot cobak … aku ingin lihat seberapa hebatmu mengulum penis, Rin “ kataku dengan meremas buah dada Syahrini yang montok itu, dan membuat Syahrini menggelinjang, aku lalu menuju k belakang pantatnya dan meremas membuat Syahrini menggelinjang di pantatnya. Syahrini kemudian menyedot dengan keras membuatku sampai menahan rasa sensasi luar biasa.
Penisku terus dikulum dengan pelan oleh Syahrini, keluar masuk di mulutnya, disedot sedot dan dijilati, tidak tampak lagi air mata di Syahrini, pertanda sudah takluk dalam kekuasaanku. Syahrini semakin lama lama lembut teratur mengulum penisku. Kemudian dikocoknya
“Seharusnya kau melakukan baik baik .. jangan paksa aku dengan cara begitu “
“Makanya .. ikuti permainanku .. akan kuperlakukan bak istri “ timpalku dengan meremas buah dadanya
“Aaaaauh .. pelan aaah … “ semprot Syahrini yang kembali mengulum penisku lagi dan disedot sedot.
“Cuuuukuup “ kataku dengan mendorong Syahrini rebah, aku melihat penisku mengkilap dikulum oleh Syahrini. Kulihat Syahrini hanya diam saja mengamati penisku yang ngaceng bak tugu monas.
“Sekarang Rini .. balikkan badan “ perintahku yang disambut respek Syahrini dengan membalik badan, aku tak mau mengoral vaginanya dengan berada kepalaku di depan dadanya, bisa bisa aku dipukul di tengkuk.
Kutarik kaki Syahrini sehingga berada di bibir ranjang, lalu aku menyuruh Syahrini agar bertumpu pada pinggangnya, kuangkat kakinya, kini Syahrini memperlihatkan liang kemaluannya yang sudah basah, selain mengulum penisku Syahrini juga mengelus elus vaginanya sendiri.
Kujilati vaginanya itu membuat Syahrini mendesis
“Aaaauh ..aaaaah … uuuuuh “ rintih Syahrini dengan menggigit bibirnya.
Lubang kemaluannya yang sempit itu aku jilati dan aku sedot sedot membuat Syahrini sampai meremas sprei sekuat mungkin, rambut kemaluannya aku sibakkan, lalu aku menjilati di lubangnya itu, dikit dikit lubangnya membasah dengan cepat, lalu aku menjilati ke atas dengan rakus membuat Syahrini sampai merem melek.
“Teruuusss… “ erang Syahrini
Aku terus melakukan oral ke vagina Syahrini, lubang itu makin lama makin lebar, aku terus melakukan jilatan mondar mandir di lubangnya.
“Yaaa ..aaaah …uuuh …aaaauh … hhhhssss .. mmmm” dengus Syahrini yang sudah memejamkan matanya menikmati oralku. Kuelus pahanya untuk memberikan rangsangan lagi membuat Syahrini semakin menggelinjang dengan geliat yang mengundang birahi. Tanganku semakin nakal menyelusup lewat kakinya meremas buah dadanya, puntingnya yang lancip itu membuat tanganku semakin gatal untuk mempermainkan Syahrini.
Lubang kemaluan Syahrini semakin lama semakin membasah, aku jilati dan telan cairan itu, lubangnya semakin besar, sedang Syahrini semakin meronta ronta.
“Addduuuuh ..aaaaah … “ lenguh Syahrini dengan mencakar ke sprei hingga robek
Klitorisnya aku sentil sentil, setiap lidahku menyentil klitoris Syahrini, membuat dirinya sampai menggelinjang tak karuan
“Terusss ..aaah … enaaak “ lenguh Syahrini dengan semakin tenggelam dalam permainan oralku, kakinya menjepit kepalaku, pertanda mau orgasme, aku terus menghisap dan membuat Syahrini langsung menegang dengan kaku
“Aaah ..aaakuuu ..aaakuuuuu “ lenguh Syahrini dengan memejamkan matanya dan menegang kemudian berkelonjotan, dari vaginanya mengucur cairan panas, tubuhnya berkelonjotan dengan membenturkan mukanya ke ranjang. Syahrini kemudian diam dengan nafas memburu. Kubiarkan Syahrini menikmati orgasmenya.
Kurangsang dengan mengelus pahanya yang mulus itu.
“Sayang .. enak khan mengulum penisku yang besar “ candaku dengan meremas buah dadanya dengan gemas
“Masukin … aku pasrah dan mau diapain terserah .. akan kulayani kamu, tetapi setelah itu lepaskan aku” pinta Syahrini dengan memohon padaku
“Baik … “ kataku dengan singkat.
“Sekarang kamu naik ke pangkuanku .. “ perintahku disambut anggukan Syahrini. Kukocok penisku sedikit lama agar aku gampang muncrat
“Pake kondom ya “
“Kamu ndak berhak mengatur, Rin .. kau milikku .. “ kataku dengan menarik tangannya
“Kok gitu sih .. “ sungut Syahrini
“Kau main sama Anang tanpa kondom .. enak saja “ balasku tak kalah bersungut
Syahrini kemudian bertopang tangan di bahuku, lalu aku memegang batangku, Syahrini menurunkan selakangannya dan mempaskan batangku pada lubangnya, ketika penisku menusuk, Syahrini sampai menggigit bibirnya. Terasa susah sekali memasukan kepala penisku ke lubang Syahrini.
“Punyamu gede sekali .. nggak masuk nih “ sungut Syahrini
“Pelan .. tekan pantatmu .. pelan saja “ ajakku dengan memegang pinggang Syahrini dan gantian Syahrini memegang penisku, pelan pelan penisku masuk pada bagian kepala, ketika penisku mulai masuk di bagian kepala itu sudah membuat Syahrini sampai membuka mulutnya dengan besar pertanda kesakitan
“Aaaaaaauuuuuuuuuuuuuuuh “ pekik Syahrini yang kesakitan dimasukin penisku besarku yang dua kali lipat punyanya Anang.
Syahrini menekan dengan pelan, sehingga kini tinggal menekan terus, setiap Syahrini menekan ke bawah, kepalanya sampai digeleng gelengkan
“Gillaaaaa … penismu .. gede banget … gimana rasanya “ keluh Syahrini dengan nafas memburu dan peluh menetes.
“Rini .. katakan sayang dong .. “ pintaku dengan mengelus pipi Syahrini
“Baik., sayang “ ucap Syahrini dengan senyum, entah terpaksa atau puas akan besaran penisku.
Pelan pelan batangku mulai masuk mili demi mili dengan pelan sekali, Syahrini menekan terus dengan menahan nafas dan mata sampai mendelik, lubangnya benar benar ketat sekali, aku sampai tak tahan diremas penisku dalam lubangnya itu. Aku sampai gemetaran di kakiku
“Kamu kok gemetar, sayang “ tanya Syahrini dengan merangkulkan tangannya dan melumat bibirku, lumatan Syahrini terasa enak sekali, seperti tidak ada keterpaksaan sama sekali, rupanya Syahrini lebih baik memilih mengalah sehingga bisa cepat menyudahi ulahku.
Tekanan pantat Syahrini semakin besar membuat Syahrini semakin berteriak teriak
“Jangan dipaksa .. tarik dulu ya .. “ ajakku dengan memagut bibir Syahrini dan Syahrini membalas pagutanku. Lalu Syahrini menekan lagi dengan tenaga besar namun secara pelan tenaganya diatur sehingga penisku semakin tenggelam, separo sudah batangku amblas. Aku sampai menahan nafasku dalam dalam membuat Syahrini tersenyum padaku
“Kenapa ?” tanyaku
“Rasain kalo suka maksa orang “ canda Syahrini dengan tersenyum
“Hmmm . sukakah kamu akan kontolku yang besar ?”
“Suka, sayang .. kapan kapan kalo boleh aku bisa menikmati lagi ya “ pinta Syahrini membuatku terkejut
“Kulepas kau ndak bakalan mau lagi “ kataku dengan meremas buah Syahrini
“Please .. asal kamu mau diajak kerja sama sih aku nggak masalah .. baru kali ini kurasakan kontol yang besar sekali .. Anang tidak ada apa apa .. “
“Aku bakalan muncrat .. “
“Ndak apa apa .. tadi kamu kocokin lama “ ujar Syahrini dengan kembali menekan lagi membuat kami semakin terpekik bersama sama
“Auuuuuuh sakitnya “ pekik Syahrini dengan merangkulku erat.
Aku masih merasakan keraguan kata kata Syahrini, itu cuma akal bulus untuk menyenangkan aku saja, Syahrini menarik pantatnya dan kemudian menekan lagi dengan tenaga besar membuat penisku menjadi amblas sampai tenggelam, Syahrini sampai terpekik keras sekali, tangannya mencakar ke pundakku.
Kami diam dengan saling memeluk
“Jangan gerak dulu yaaa .. please .. kontolmu besar sekali .. aduuuuh .. nikmat sekali .. andai punya Anang segede ini “ kata Syahrini dengan memandangku tersenyum.
Syahrini lalu bergerak naik turun dengan pelan, setiap menghujam kebawah kami sampai terpekik.
“Sayaaang ..aaah .. nikmatnya ..gesekannya itu lho … beda banget “ ujar Syahrini dengan menggeleng gelengkan kepalanya sehingga rambutnya acak acakan, kupagut dan kulumat bibir Syahrini dan Syahrini membalasnya tak kalah rakus dengan tetap bergerak menggenjotku. Kupegang kepalanya dan kembali kami saling melumat. lumatan Syahrini semakin lama semakin rakus, menahan kepalaku dan melepas pagutan kemudian mengenjotku naik turun, gerakan Syahrini semakin liar, tidak hanya naik turun namun kadang memutarkan pantatnya membuat aku sampai mendelik merasakan remasan dan sedotan di vaginanya.
Rupanya Syahrini tak tahan lama, pertanda dia mempercepat genjotannya membuat aku meladeni gerakannya, genjotan Syahrini kadang miring menbuatku semakin erat memegang pinggangnya.
Menit demi menit kami saling menggenjot, saling melumat
“Saaaayaaan ..aku nggak taaahaan nih “ seru Syahrini dengan nafas memburu dan keringat bercucuran, jepitannya semakin kuat dan dengan sekali genjot keras Syahrini melengkungkan badanya dengan menegang, kuremas dengan kuat buah dadanya
“Aaaaaaaaaaaaah …. “ lenguh Syahrini melengkung, kemudian berkelonjotan, vaginanya menjepit kuat penisku, kutahan agar aku tidak orgasme. Dari vaginanya memancar cairan panas membasahi penisku, Syahrini langsung berkelonjotan dan kupeluk dengan erat, kuciumi pada pundakknya, Syahrini memelukku dengan membuang nafas.
Lama lama tubuhnya diam, hanya dadanya masih bergerak membuang nafas.
“Namamu siapa, sayang “ tanya Syahrini dengan pelan
“Burhan .. panggil saja Han “ kataku dengan mengelus punggung Syahrini.
“Baru kali ini aku rasakan .. Anang selalu keluar sekali main .. payah tuh “ semprot Syahrini. Kata kata Syahrini membuatku semakin bersemangat, aku akan bertahan tidak orgasme ronde selanjutnya
“Rasakan saja nanti . kamu akan ketagihan sama kontolku “
“Aku sudah ketagihan, sayang “ ucap Syahrini.
Kedua kaki Syahrini menjepit pinggangku dengan erat. Kedua tangannya merangkul ke pundakku dengan erat.
“Janji ya .. kalo lain waktu aku main lagi sama kamu … kamu jahat .. menculikku .. aku banyak pekerjaan .. kalo aku senggang kamu mau khan ?”
“Mau .. “
“Baik … beri akuw aktu dulu ya .. ndak apa khan ?” tanya Syahrini
“Terserah .. “
“Nanti keluarkan spermamu di dalam saja … “
“Siapa yang memperawanimu,sayang “ tanyaku
“Anang si brengsek itu .. “ maki Syahrini.
“Kecewa yaaa ?”
“Demi alasan duit saja .. kalo nggak digituin nggak mau .. Anang lebih jahat dari pada kamu .. sudah jahat letoy lagi .. “
“Kok masih mau ?”
“Tauk .. nyesal aku memberikan keperawananku pada dia .. “ sesal Syahrini dengan memelukku lagi lebih erat, mengatur nafasnya dengan teratur.
Mendadak ada suara dering hape, ternyata hape Syahrini yang berada di ruang depan
“Sayang .. boleh nggak aku telepon .. janji aku nggak lapor polisi “ pinta Syahrini dengan mengelus pipiku, kemudian melumat bibirku dengan rakus
“Boleh .. “
“Cabut dulu yaaa “ pinta Syahrini dengan mencoba menarik pantatnya pelan pelan, penisku terasa seret sekali dicabut, Syahrini sampai meringis kesakitan
“Siaaal .. gede banget nih kontolmu, sayaaang “ pekik Syahrini dengan gemas, untung belum mengering, aku sebenarnya nggak tahan juga kalo genjot lagi aku bakalan muncrat, sempit sekali lubang vagina Syahrini.
Kami terpekik bersama saat berusaha melepaskan tubuh kami, dengan tenaga ekstra akhirnya lepas juga, Syahrini langsung keluar kamar menuju ruang tengah. Sedang aku langsung ngeloyor ke kamar mandi, kukocok penisku dengan cepat dan keras agar muncrat, aku sampai merem menikmati oralku dan aku muncrat dengan lirih, air maniku muncrat sampai menembak ke dinding, aku merasa lemas. Aku hirup nafas dalam dalam menguasi situasi, lalu aku membersihkan penisku.
Kubayankang tubuh seksi Syahrini telanjang bulat, pelan pelan penisku mulai menegang lagi, kukocok lagi dan lama lama penisku setengah ngaceng, aku lalu keluar kamar, kemudian melihat Syahrini yang berdiri membelakangiku, aku langsung memeluknya lagi belakang dan meremas buah dadanya, membuat Syahrini langsung menggelinjang. Tangan kirinya menahan tanganku yang semakin nakal meremas buah dadanya bergantian, Syahrini kemudian menutup teleponnya
“Kamu nakal … ayooo .. terusin lagi yaaa .. “ ujar Syahrini dengan menarik tanganku kembali menuju ke kamar. Sampai di kamar, Syahrini langsung memelukku dan kami saling melumat dan memilin di ranjang, kami sangat rakus sekali memadu birahi.
“Keluarkan kejantananmu, sayang .. beri aku kepuasan dengan kontolmu .. ayoo masukin “ perintah Syahrini dengan tersenyum, nafasnya memburu dengan cepat.
Aku langsung mempaskan batangku ke lubang Syahrini
“Akan kubuat kau merintih rintih, meronta ronta … “ ejekku dengan menekan batangku ke lubang kemaluan Syahrini.
“Pelan, sayang .. huh .. kontolmu benar benar besar sekali .. tak pernah aku merasakan sebesar dan senikmat ini .. sayang kalo diliewatkan .. “ kata Syahrini dengan tersenyum padaku, kemudian meringis dengan menggigit bibirnya karena aku menekan batangku dengan sekuatku membuat batangku melesak sampai separonya, itu saja sudah membuatku sampai gemetaran lagi, kedua kaki Syahrini dilingkarkan di pinggangku.
“Tarik dulu .. dorong yaaa .. nanti genjot aku .. “ ujar Syahrini dengan memagut bibirku dan kami berpagut dengan penuh kemesraan, seperti tak ada lagi rasa takut pada diri Syahrini.
Sebelumnya menolak nolak diajak, setelah dipaksa dan mau, kini malah ketagihan dan ingin dipuaskan dengan segera.
Aku terus menekankan batangku lagi, mili demi mili batangku melesak pelan pelan, dengan kutarik dan kusentak membuat Syahrini mendongak dengan melenguh
“Aaauh ..aaah … sakitnyaaaa .. jahat kamuuuu “ pekik Syahrini dengan melingkarkan kedua tangannya memelukku.
“Enak sekali lubangmu, Rin … jangan biarkan si Anang terlalu sering menyetubuhimu .. biar aku saja” pintaku dengan tersenyum
“Asal kamu ndak maksa maksa aku nggak masalah .. caramu itu yang jahat .. “ ledek Syahrini dengan mencubit ke punggungku.
“Janji ya kalo ada waktu luang kita bercinta lagi ya “
“Iyaaa . ayo genjot … hajar aku … “ ajak Syahrini dengan mulai menggerakan pantatnya memutar.
“Siap siap Rini, sayangku “ kataku dengan tersenyum dan disambut senyum dan pagutan Syahrini.
Aku langsung melumat bibir Syahrini dengan rakus, kemudian aku menyodokan batangku dengan pelan pelan, tangan kananku meremas buah dadanya sekerasnya, membuat Syahrini langsung berontak, menggelinjang, lumatan yang rakus dan meneydot nyedot dibalas oleh Syahrini tak kalah rakus, aku terus melakukan sodokan keluar masuk vagina Syahrini, tanganku dengan gemas meremas keras lagi buah dada Syahrini.
Syahrini menarik kepalaku.
“Kau buas sekali .aaah ..aaauh …hhhhssss… mmmm “ pekik Syahrini yang belum selesai bicara sudah aku lumat lagi, membuat Syahrini sampai kepayahan melawanku, bagian dadanya berusaha montang manting kesana kemari, namun tanganku tak pernah lepas dari buah dadanya, gantian aku dengan tangan kiriku yang meremas buah dada sebelahnya, sedang tangan kananku memegang dahi Syahrini, sehingga membuat Syahrini berhenti melawan lumatanku, hanya rintihan dan lenguhan saja yang terdengar.
Batangku keluar masuk dengan mantap, Syahrini mengimbangiku dengan pelan, tak seimbang dengan gerakanku yang semakin cepat dan keras menyodok nyodok.
“Haaan ..aaah … pelan aah ..sakit “ erang Syahrini dengan menahan kepalaku agar tidak melumat, namun aku tak menyerah dengan terus menyerbu bibir manis Syahrini itu. Kusodok sodok dengan cepat, terasa sekali batangku diremas dua kali lipat lebih keras membuatku ingin terus menggenjotnya.
“Ayooo .. keluarkan spermamu, sayang “ kata Syahrini dengan memelukku erat dan melayani nafsuku dengan melumat lagi dan kami saling memeluk dengan erat, Syahrini selalu mendongak ke atas ketika aku dengan gemas menciumi lehernya dan buah dadanya aku remas, serta aku menyodokan batangku
Menit demi menit aku menggerakkan pantatku lebih cepat membuat Syahrini semakin kepayahan, jepitan vaginanya di batangku menyempit dengan cepat pertanda mau orgasme
“Saaayaaang ..aaah .. kuaaaatnya kaaamuuu “ pekik Syahrini dengan menahan ke dadaku, tangan kirinya mencegah tanganku meremas buah dadanya, namun aku terus menyodokan dan kuhentikan remasanku, lalu aku bertopang dengan kedua tanganku dan kini aku menggenjot Syahrini dengan keras dan membuat Syahrini orgasme lagi, kedua kakinya menjepit dengan keras pada sodokanku yang membuat Syahrini.
Syahrini melengkung dengan melolong
“Akuuu daapaat ..dapaaaaaat “ erang Syahrini dengan menegang kemudian berkelonjotan bak cacing panas, kuhentikan sodokanku dan Syahrini masih berkelonjotan, terkadang mengejan dengan keras memuntahkan cairan orgasmenya, penisku kembali disiram cairan hangat lagi dan Syahrini kemudian lemas pelan pelan, dadanya naik turun menikmati orgasme. Nafasnya tak teratur. Kutundih dan kuberikan ciuman di lehernya, kemudian aku gigit untuk memberikan cupangan, Syahrini menahan kepalaku namun sudah terlambat, aku menggigitnya sehingga Syahrini mendelik dan mengerang
“Aaaauuuuuh ….saaaakiiit “ pekik Syahrini yang akhirnya pasrah saja.
Kami terdiam kemudian dengan mengatur nafas, habis itu Syahrini dengan marah mencakar punggungku
“Kamu jahaaaaaaaaaaaat .. bikin cupang segala .. jahaaat “ ucap Syahrini dengan mata marah
“Kau milikku, sayang .. aku berhak melakukan apa saja … “ balasku tak kalah memandang matanya dengan menahan rasa sakit cakaran tangan Syahrini
“Lain kali kalo cupang jangan di leher … bisa ketahuan orang .. “ ujar Syahrini dengan mengelus lehernya yang perih, lalu dengan diam memalingkan mukanya
“Itu masih bisa ditutup dengan baju kok, nggak di leher atas “
“Lain kali kalo nyupang di buah dadaku saja … “ ucap Syahrini dengan mengalah
“Tapi kamu suka khan ?” ledekku
“Nggak .. enak saja .. “ maki Syahrini dengan kesal.
“Ya dah .. nanti aku cupangin kamu di buah dadamu “ kataku lagi dengan tersenyum
“Jangan ah .. kapan kapan saja .. aku nggak mau main lagi kalo kamu jahat begitu .. “ keluh Syahrini
“Oke deh … tapi kalo Rini nggak mau kuatur .. awas “ ancamku
“Ndak masalah … kuatnya kamu belum keluar juga .. Anang tidak ada apa apanya deh … letoy banget”
“Dah tuwek kali .. “ ledekku
“Tuwek .. plus letoy … satu ronde saja dah menyerah “ maki Syahrini dengan kesal.
“Masih mau nerusin ?”
“Ihhh .. kamu belum keluar .. nanti kamu keluarin yaaa .. kamu kuat dan perkasa, aku mendambakan lelaki perkasa sepertimu .. sayang kamu kasar dan jahat .. kalo kamu mau romantis .. aku nggak masalah bercinta denganmu terus .. “
“Aku kesal sama kamu nggak nurut “
“Baiklah sayang .. kuberikan diriku seutuhnya padamu .. puaskan dahagaku .. berikan aku kenikmatan luar biasa seperti tadi .. setubuhi aku sepuasmu .. buat aku menggelepar tak berdaya minta ampun “ ajak Syahrini dengan tersenyum
“Okeee .. kau akan merasakan kenikmatan cinta sangat luar biasa Syahrini sayang .. Syahrini, oh .. betapa mulus dan seksinya kamu .. akan kusetubuhi dan kuhamili dirimu “
“Aku nggak bakalan hamil, aku tidak dalam masa subur .. enak saja menghamili aku .. kalo aku hamil, aku nggak bisa merasakan kenikmata cinta lagi .. ntar ya beri waktu .. nanti biar aku atur, agar Anang tidak minta menyetubuhiku .. aku milikmu .. bukan milik Anang lagi .. “ ucap Syahrini dengan memelukku dengan erat dan membisikkan kata romantis
“Kau hebat, sayang .. kontolmu hebat .. segede kontol kuda .. mantap, besar panjang … ganas dan juga jahaaat “ bisik Syahrini dengan menjilati telingaku
“Kau sangat seksi sekali Syahrini .. lonteku, gundikku .. “
“Ih .. kamu makin jahat nyebut aku lonte, gundik .. jangan pake kata itu .. nggak romantis “ ledek Syahrini dengan menggigit telingaku pelan
“Lalu apa, sayang “ tanyaku dengan berbisik lagi
“Jadikan aku sebagai bak istrimu .. salurkan libidomu ke aku terus .. aku puas akan sodokanmu yang sangat mantap sekali .. jadikan aku peliharaanmu saja “
“Apa bedanya .. itu sama saja gundik “ semprotku nakal menjahil telinga Syahrini
“Huuuuh .. ya deh .. jadikan aku pemuas nafsumu .. aku akan selalu melayani kamu .. lain kali kalo aku minta kamu kudu siap ya “
Kami tertawa kecil dan memeluk dengan erat dan kami diam kembali mengatur nafas.
Setelah kami merasa cukup untuk mengembalikan tenaga, aku mengajak Syahrini untuk kembali menuntaskan asmara birahi.
“Mau berhenti atau terus ?” godaku
“Berhenti ? enak saja .. terusin .. “ pekik Syarini dengan mencubitiku.
“Nah . ketahuan belangnya .. tadi nolak nolak diajak .. sekarang malah nagih “
“Habis kamu jahaat duluan … “ semprot Syahrini dengan memelukku dan menggulingkan sehingga kini aku dibawa.
“Nungging ya .. Anang nggak bisa tuh .. kalah satu ronde langsung menggelepar “
“Oke .. cabut dulu, sayang “ ujarku dengan menahan pantatku, Syahrini menaikan pantatnya, terasa sangat seret tercabut batangku yang masih ngaceng itu.
Syahrini sampai meringis keenakan ketika gesekan penisku
“Gilaaa bener nih .. enak sekali kontolmu, sayang “ puji Syahrini dengan tersenyum lalu membalikan badannya dengan nungging. Kedua tangannya ditumpukan dengan ditekuk di ranjang, aku menjadi terangsang dengan posisi nungging Syahrini, aku lalu duduk dan langsung meremas pantat Syahrini, Syahrini langsung menggoyangkan pantatnya
“Kalo aku goyang kamu suka khan ?” tanya Syahrini dengan mengerling nakal
“Betul .. nikmat sekali pantatmu, sayang “ pujiku dengan maju lebih dekat, selakanganku kutempelkan ke pantat Syahrini, batangku lalu kupegang, aku mendesak maju, memasukan batangku, pelan pelan aku menekan. Posisi nungging Syahrini sangat merangsang sekali, apalagi buah dadanya yang menggelantung sangat indah sekali, siapa tak tahan pasti akan segera meremas buah dadanya yang montok itu. Aku majukan lagi pantatku menekan dengan tenaga besar membuat Syahrini berteriak
“Pelaaaan, sayaaang .. sakit aaah “ erang Syahrini dengan menggigit bibirnya.
“Maaf ya … “ kataku dengan pelan pelan menekan, lalu menarik lagi dan kusodokan dengan keras membuat Syahrini langsung menjerit
“Haaaaaaaan .. sialan kaaau “ maki Syahrini dengan setengah marah namun kemudian tersenyum sangat nakal dengan mengerling. Penisku sudah melesak separo lebih dan kutarik dan kutekan lagi, Syahrini menahan dirinya agar tidak kesakitan kalo aku menekannya dengan keras, namun Syahrini kecele
“Siaaal kau, sayang .. ngerjain aku yaaa “ ujar Syahrini dengan mengempitkan kakinya menjadi batangku terjepit sangat keras
“Waduuuuuh .. sakiiit “ erangku dengan gemas
“Rasaaiiin “ maki Syahrini dengan tertawa dan kemudian kembali memandang ke depan, tepat di seberang ranjang ada cermin besar, terlihat Syahrini menggigit bibirnya, kadang menggeleng geleng pertanda nikmat sekali batangku masuk lewat belakang
“Tekan yaaa .. amblasin saja … mau keluar ndak ?”
“Aku nggak tahan kalo dijepit begini .. gila ini vaginamu Rin … legit dan ketat “ pujiku dengan memajukan tanganku dan meremas buah dadanya.
“Yaaa … enaak sekali Han, sayang … uuuuuh ..aaaaah .. “ puji Syahrini yang disambung dengan erangan.
“Fiuuuh “ siulku dengan senang
“Remes buah dadaku, sayang .. sesukamu saja “ ajak Syahrini dengan menekan ke belakang dan membuat penisku menjadi amblas. Lalu aku menarik penisku dan menggenjotnya maju mundur membuat Syahrini tergoncang goncang
“Auuuuh ..aaaah .. uuuuh .. hhhhhhsss. …. fiuuuuuuuh “ lenguh Syahrini yang termakan birahi tinggi, senang sekali rasanya Syahrini bisa disodoki dengan penis besar
“Aku senang sayang .. kontolmu yang besar menyodokiku dari belakang ..aaaaah ..aaayoo . genjot lagi dengan keras “ ajak Syahrini
“Oke “ jawabku singkat dengan menggenjotnya lebih cepat, Syahrini sampai melolong, berteriak tak karuan, kepalanya menggeleng geleng, dadanya menggelinjang karena aku remas. Kupegang kedua buah dadanya membuat Syahrini sampai menekan kepalanya ke ranjang
“Gilaaa .. Haaan .. nikmaaaaaaat …. bangeeeeeet nih “ pekik Syahrini dengan menggigit bibirnya lagi.
Aku menggenjot Syahrini dengan cepat karena aku tak tahan lagi, batangku terasa panas, gesekan batangku menimbulkan suara merdu dan membuat Syahrini tertawa senang
“Ayooo ..soooodooook .. yaaa .. soooodoook “ Syahrini memberi aba aba.
Menit demi menit aku menyodoki dari belakang itu membuatku tak tahan lagi, demikian pula dengan Syahrini. Kami mencapai orgasme setelah penisku dengan keras menyodoki, jepitan Syahrini di vaginanya menyempit dengan cepat, Syahrini melolong dan berteriak
“Saaayaaang .. maaauuu ..sampaii nih “ pekik Syahrini yang tergoncang goncang aku sodoki
“Iyaaa .. sama .. kempitkan kakimu aaah .. aku mau muncrat “
“Oke .. di dalam yaaa “ ujar Syahrini dengan mengempitkan kakinya, Syahrini mengangkat kepalanya ke atas dan menegang dengan kaku, aku menegang kaku mneyusul kemudian, batangku kembali disiram cairan panas, lalu kutembakkan air maniku dan kusodokan dalam dalam.
“Creeeeeet … creeeeeet .. creeeeeeeet … creeeeeeeeet “ lebih dari lima kali aku menyemburkan isi penisku. Syahrini menggelepar dengan bertumpu pada kepalanya, sedang aku menahan dengan memegang kedua buah dadanya dengan menindih Syahrini yang masih nungging
Penisku mengucur cairan kental keluar dari sela sela lubang kemaluan Syahrini, Syahrini berkelonjotan, demikian pula dengan aku. Kami akhirnya diam dengan mengatur nafas.
“Sayaaang .. cabut aaah .. “ pinta Syahrini.
Aku menarik penisku yang penuh dengan lendir, melihatku yang hanya memandang ke penisku, Syahrini membalik badannya
“Yaaaaaaa .. aaampuuun .. banyak sekali “ pekik Syahrini dengan berbinar lalu dengan rakus dijilati penisku lalu dikulum untuk dibersihkan, tanpa jijik Syahrini menelan semua air maniku yang bercampur dengan cairan Syahrini. Lama lama penisku menjadi bersih walau tidak ngaceng sekali, setelah itu Syahrini tersenyum padaku. Lalu menghempaskan badannya tiduran untuk mengatur nafas, matanya dipejamkan,s edang aku juga menyandarkan badanku dengan mengambil bantal
Kami diam sangat lama sampai kami tertidur.
Aku bangun terlebih dahulu, kulihat Syahrini yang pulas dan kubangunkan.
“Makasih Han .. aku mandi .. setelah itu pulang .. yuuuk .. kumandiin kamu “ ajak Syahrini
Kami mandi bersama dengan cepat karena Syahrini memintaku untuk menghemat waktu, setelah mandi Syahrini mematut di cermin, lalu memelukku dan memberikan pagutan mesra. Kuremas pantatnya.
“Gimana mau pulang nih .. aku nggak tahu jalan pulang .. aku di mana nih “ tanya Syahrini
“Tenang … aku antar yaaa .. kamu keluar dulu “ kataku dengan tersenyum
“Okee “
Syahrini keluar dari kamar, aku membuka obat bius cairan yang bisa membuat orang pingsan, kusimpan di tempat tersembunyi lalu aku membasahi sapu tangan, kemudian aku keluar dari kulihat Syahrini tersenyum padaku, kini sudah sangat cantik dipoles dengan beda dan lisptik.
“Tuuuuh .. lihat keluar “ kataku
“Ada apa .? “ tanya Syahrini dengan membalikkan badanya, aku langsung membekap hidungnya dengan sapu tangan itu, Syahrini meronta ronta namun tak berapa kemudian menjadi pingsan, aku membopong Syahrini menuju mobilku. Kubawa tas Syahrini dan di mobil itu aku langsung membuka roknya lalu menarik celana dalamnya dan kulepas lalu kusimpan dalam saku celanaku, demikian pula dengan BHnya aku lepas dan bajunya aku rapikan kembali
Aku menuju kembali ke Jakarta, kembali ke parkiran mobil di mana mobil Syahrini terparkir, hari sudah menggelap ketika aku sampai, kebetulan lahan sampingnya kosong, aku langsung memindah Syahrini dan kududukan di kursi stir. Aku menunggu lumayan lama, kuciprati dengan air mineral agar bangun.
Pelan pelan Syahrini membuka matanya dengan sayu. Mengucek matanya pelan, lalu kesadarannya pulih
“Dimana aku “ tanya Syahrini dengan mengelap mukanya, lalu memalingkan wajahnya bertemu denganku
“Dimana Han ? aah .. kamu apain aku tadi “ tanya Syahrini dengan melotot
“Sudahlah .. kamu sudah sampai Jakarta dan berada di mobilmu sendiri “
“Kamu membiusku yaaa .. jahat kamuuu “ ujar Syahrini dengan marah
“Aku tak mau kamu tahu di mana kita tadi .. aku takut kamu lapor polisi “
“Aku nggak lapor .. aku malah puas bercinta denganmu … “ balas Syahrini dengan tersenyum
“Ya sudah .. selamat pulang .. lain hari kita janjian yaa” kataku dengan memegang kepala Syahrini dan melumatnya dengan rakus, Syahrini membalas lumatanku, lama kami saling memagut.
Kami menyudahi saling pagutan itu, aku keluar dari mobilnya dengan tersenyum, Syahrini belum sadar kalo tidak memakai BH dan CD. Kuberikan CD dan BHnya itu membuat Syahrini meraba buah dada dan selakangannya
“Kamu jaaahaaat .. jaaahaat “ maki Syahrini dengan gemas.
Aku tak mengubris dan meninggalkan Syahrini, lalu aku masuk ke dalam mobilku dan melenggang pergi, Syahrini lalu menghidupkan mobilnya dan menguntit aku.
Keluar di keramaian Jakarta yang malam itu lenggang, aku masih dikuntit oleh Syahrini, aku masuk ke parkiran basement di jalan jenderal Sudirman, lalu aku keluar lagi menuju Senayan, sesampai di Senayan aku ngebut masuk tol, mobil Syahrini ketinggalan karena aku zig zag menyalip trus, aku lalu keluar dari tol. Tak lama kemudian mobil Syahrini terlihat di jalan tol dan tidak keluar, aku lalu memutar lewat jembatan Tomang. Kutelpon Syahrini.
“Hallo “ jawab Syahrini
“Kecele yaaa .. aku sudah nggak di jalan tol “ kataku dengan penuh kemenangan
“Sialaaan kau .. jahat .. “
“Yaaa dah .. puas khan tadi ?”
“Iyaaa … kapan mau bercinta lagi sayang ?” tanya Syahrini
“Kapan saja .. hubungi nomer ini yaaa .. “
“Okeee “
Paginya aku mengganti mobilku dengan kepunyaan teman untuk membuntuti Syahrini, pagi pagi aku sudah berada di perumahan Syahrini. Lama sekali tak keluar sampai jam 10.00, baru jam 11 siang Syahrini keluar dengan mobilnya. Aku langsung membuntutinya.
Mobil Syahrini menuju ke arah Semanggi dan berputar menuju ke arah Blok M, di depan Polda Metro Jaya, Syahrini memelankan kendaraannya, lalu terhenti. Rupanya Syahrini mengalami kebimbangan, ingin melaporkan kasus penculikan namun mendapatkan kepuasan seks yang luar biasa, pikirannya berkecamuk, aku juga berhenti pada sebuah warung di bawah jembatan Semanggi.
Aku langsung menelponnya
“Haalooo “
“Mau lapor polisi ya ?”
“Haaah .. kamu di mana ?”
“Kalo kamu lapor polisi .. foto dan videomu agar tayang sejam lagi “ ancamku
“Nggak ah .. aku di rumah kok “ ujar Syahrini bohong
“Enak saja .. kamu di depan Polda Metro .. “ kataku dengan ketus
Syahrini membuka jendela mobil dan mencari cari aku
“Kamu di mana ?”
“Segera masuk … sana lapor … aku tenang sajaaa ”
“Nggak ah … bingung .. mau ngelaporin kamu .. nantinya aku nggak bisa dapat kepuasan kayak semalam .. gimana ya .. aku takut karirku hancur .. please … asal kamu jangan upload aku nurut kok “
“Kamu hendak lapor .. kalo ketemu kamu akan kuhukum .. “ ancamku dengan pelan
“Aaaah jangan aah .. ampuni aku .. “
“Kau milikku sayang .. jangan rusak dirimu … nasibmu ditanganku ..”
“Iyaaa .. aku milikmu please .. aku janji nggak lapor .. janji .. sungguh “ ujar Syahrini dengan memohon mohon.
“Hukuman pertama .. besok kamu temuin aku yaaa .. bawa uang 5 juta untukku .. “
“Hmmm .. kamu mau memeras yaaa “ ejek Syahrini dengan ketus
“Tidak .. itu kesalahanmu pertama hendak lapor .. setiap kesalahan ada hukuman, aku masih mending mendendamu .. kalo kamu aku ikat dan kusodoki gimana ?”
“Okeee .. okeee aku nurut saja .. baik aku nggak lapor “
“Percuma lapor polisi .. kamu malah malu diliput wartawan .. tuh di dalam banyak wartawan, nikmati saja, sayang … kamu khan puas kuservice .. janjinya nggak lapor tapi malah mau ke polda .. gimana nih”
“Iyaaa sih .. tolong yaaa .. jangan hancurkan karirku .. aku menurut kamu saja, aku milikmu… terserah mau diapaain .. tapi aku kudu dipuasi lagi ya besok “
“Naah .. ngaku pasrah kok ngeyel “
“Oke ..sudah ah .. aku nurut kamu .. besok aku bawain uang lima juta tunai “ jawab Syahrini dengan berat.
“Anggap saja kemaren hari buruk yang berakhir dengan kepuasan .. nikmati saja harimu .. akan kupegang teguh janjiku asal kamu nurut dan nggak lapor. Kamu bimbang mau lapor nggak dapat lagi kepuasan seks .. iya khan ?”
“Iyaaa .. “ jawab Syahrini dengan menghembuskan nafasnya yang terdengar di handphoneku.
“Ya dah .. tinggalkan polda metro .. kerja atau pulang .. jalan “
Syahrini menjalankan mobiilnya lagi dan meninggalkan Polda Metro dan menuju ke arah Blok M. Dalam mobilnya menetes air matanya lagi. Berhenti di pinggiran halte dan terpekur
“Bingung .. mau lapor .. kok semalam aku puas banget bercinta dengan dia .. Anang letoy banget, nggak bisa ngasih service kayak dia .. huh .. ya sudahlah .. dari pada karirku hancur .. aku nurut saja, lebih baik itu .. puas sekali aku bercinta dengannya .. aku sampai menggelepar .. mainnya enak banget .. “ ujar Syahrini dengan berbicara sendiri lalu dihapusnya air matanya lalu menjalankan mobilnya lagi.
Setelah kami merasa cukup untuk mengembalikan tenaga, aku mengajak Syahrini untuk kembali menuntaskan asmara birahi.
“Mau berhenti atau terus ?” godaku
“Berhenti ? enak saja .. terusin .. “ pekik Syarini dengan mencubitiku.
“Nah . ketahuan belangnya .. tadi nolak nolak diajak .. sekarang malah nagih “
“Habis kamu jahaat duluan … “ semprot Syahrini dengan memelukku dan menggulingkan sehingga kini aku dibawa.
“Nungging ya .. Anang nggak bisa tuh .. kalah satu ronde langsung menggelepar “
“Oke .. cabut dulu, sayang “ ujarku dengan menahan pantatku, Syahrini menaikan pantatnya, terasa sangat seret tercabut batangku yang masih ngaceng itu.
Syahrini sampai meringis keenakan ketika gesekan penisku
“Gilaaa bener nih .. enak sekali kontolmu, sayang “ puji Syahrini dengan tersenyum lalu membalikan badannya dengan nungging. Kedua tangannya ditumpukan dengan ditekuk di ranjang, aku menjadi terangsang dengan posisi nungging Syahrini, aku lalu duduk dan langsung meremas pantat Syahrini, Syahrini langsung menggoyangkan pantatnya
“Kalo aku goyang kamu suka khan ?” tanya Syahrini dengan mengerling nakal
“Betul .. nikmat sekali pantatmu, sayang “ pujiku dengan maju lebih dekat, selakanganku kutempelkan ke pantat Syahrini, batangku lalu kupegang, aku mendesak maju, memasukan batangku, pelan pelan aku menekan. Posisi nungging Syahrini sangat merangsang sekali, apalagi buah dadanya yang menggelantung sangat indah sekali, siapa tak tahan pasti akan segera meremas buah dadanya yang montok itu. Aku majukan lagi pantatku menekan dengan tenaga besar membuat Syahrini berteriak
“Pelaaaan, sayaaang .. sakit aaah “ erang Syahrini dengan menggigit bibirnya.
“Maaf ya … “ kataku dengan pelan pelan menekan, lalu menarik lagi dan kusodokan dengan keras membuat Syahrini langsung menjerit
“Haaaaaaaan .. sialan kaaau “ maki Syahrini dengan setengah marah namun kemudian tersenyum sangat nakal dengan mengerling. Penisku sudah melesak separo lebih dan kutarik dan kutekan lagi, Syahrini menahan dirinya agar tidak kesakitan kalo aku menekannya dengan keras, namun Syahrini kecele
“Siaaal kau, sayang .. ngerjain aku yaaa “ ujar Syahrini dengan mengempitkan kakinya menjadi batangku terjepit sangat keras
“Waduuuuuh .. sakiiit “ erangku dengan gemas
“Rasaaiiin “ maki Syahrini dengan tertawa dan kemudian kembali memandang ke depan, tepat di seberang ranjang ada cermin besar, terlihat Syahrini menggigit bibirnya, kadang menggeleng geleng pertanda nikmat sekali batangku masuk lewat belakang
“Tekan yaaa .. amblasin saja … mau keluar ndak ?”
“Aku nggak tahan kalo dijepit begini .. gila ini vaginamu Rin … legit dan ketat “ pujiku dengan memajukan tanganku dan meremas buah dadanya.
“Yaaa … enaak sekali Han, sayang … uuuuuh ..aaaaah .. “ puji Syahrini yang disambung dengan erangan.
“Fiuuuh “ siulku dengan senang
“Remes buah dadaku, sayang .. sesukamu saja “ ajak Syahrini dengan menekan ke belakang dan membuat penisku menjadi amblas. Lalu aku menarik penisku dan menggenjotnya maju mundur membuat Syahrini tergoncang goncang
“Auuuuh ..aaaah .. uuuuh .. hhhhhhsss. …. fiuuuuuuuh “ lenguh Syahrini yang termakan birahi tinggi, senang sekali rasanya Syahrini bisa disodoki dengan penis besar
“Aku senang sayang .. kontolmu yang besar menyodokiku dari belakang ..aaaaah ..aaayoo . genjot lagi dengan keras “ ajak Syahrini
“Oke “ jawabku singkat dengan menggenjotnya lebih cepat, Syahrini sampai melolong, berteriak tak karuan, kepalanya menggeleng geleng, dadanya menggelinjang karena aku remas. Kupegang kedua buah dadanya membuat Syahrini sampai menekan kepalanya ke ranjang
“Gilaaa .. Haaan .. nikmaaaaaaat …. bangeeeeeet nih “ pekik Syahrini dengan menggigit bibirnya lagi.
Aku menggenjot Syahrini dengan cepat karena aku tak tahan lagi, batangku terasa panas, gesekan batangku menimbulkan suara merdu dan membuat Syahrini tertawa senang
“Ayooo ..soooodooook .. yaaa .. soooodoook “ Syahrini memberi aba aba.
Menit demi menit aku menyodoki dari belakang itu membuatku tak tahan lagi, demikian pula dengan Syahrini. Kami mencapai orgasme setelah penisku dengan keras menyodoki, jepitan Syahrini di vaginanya menyempit dengan cepat, Syahrini melolong dan berteriak
“Saaayaaang .. maaauuu ..sampaii nih “ pekik Syahrini yang tergoncang goncang aku sodoki
“Iyaaa .. sama .. kempitkan kakimu aaah .. aku mau muncrat “
“Oke .. di dalam yaaa “ ujar Syahrini dengan mengempitkan kakinya, Syahrini mengangkat kepalanya ke atas dan menegang dengan kaku, aku menegang kaku mneyusul kemudian, batangku kembali disiram cairan panas, lalu kutembakkan air maniku dan kusodokan dalam dalam.
“Creeeeeet … creeeeeet .. creeeeeeeet … creeeeeeeeet “ lebih dari lima kali aku menyemburkan isi penisku. Syahrini menggelepar dengan bertumpu pada kepalanya, sedang aku menahan dengan memegang kedua buah dadanya dengan menindih Syahrini yang masih nungging
Penisku mengucur cairan kental keluar dari sela sela lubang kemaluan Syahrini, Syahrini berkelonjotan, demikian pula dengan aku. Kami akhirnya diam dengan mengatur nafas.
“Sayaaang .. cabut aaah .. “ pinta Syahrini.
Aku menarik penisku yang penuh dengan lendir, melihatku yang hanya memandang ke penisku, Syahrini membalik badannya
“Yaaaaaaa .. aaampuuun .. banyak sekali “ pekik Syahrini dengan berbinar lalu dengan rakus dijilati penisku lalu dikulum untuk dibersihkan, tanpa jijik Syahrini menelan semua air maniku yang bercampur dengan cairan Syahrini. Lama lama penisku menjadi bersih walau tidak ngaceng sekali, setelah itu Syahrini tersenyum padaku. Lalu menghempaskan badannya tiduran untuk mengatur nafas, matanya dipejamkan,s edang aku juga menyandarkan badanku dengan mengambil bantal
Kami diam sangat lama sampai kami tertidur.
Aku bangun terlebih dahulu, kulihat Syahrini yang pulas dan kubangunkan.
“Makasih Han .. aku mandi .. setelah itu pulang .. yuuuk .. kumandiin kamu “ ajak Syahrini
Kami mandi bersama dengan cepat karena Syahrini memintaku untuk menghemat waktu, setelah mandi Syahrini mematut di cermin, lalu memelukku dan memberikan pagutan mesra. Kuremas pantatnya.
“Gimana mau pulang nih .. aku nggak tahu jalan pulang .. aku di mana nih “ tanya Syahrini
“Tenang … aku antar yaaa .. kamu keluar dulu “ kataku dengan tersenyum
“Okee “
Syahrini keluar dari kamar, aku membuka obat bius cairan yang bisa membuat orang pingsan, kusimpan di tempat tersembunyi lalu aku membasahi sapu tangan, kemudian aku keluar dari kulihat Syahrini tersenyum padaku, kini sudah sangat cantik dipoles dengan beda dan lisptik.
“Tuuuuh .. lihat keluar “ kataku
“Ada apa .? “ tanya Syahrini dengan membalikkan badanya, aku langsung membekap hidungnya dengan sapu tangan itu, Syahrini meronta ronta namun tak berapa kemudian menjadi pingsan, aku membopong Syahrini menuju mobilku. Kubawa tas Syahrini dan di mobil itu aku langsung membuka roknya lalu menarik celana dalamnya dan kulepas lalu kusimpan dalam saku celanaku, demikian pula dengan BHnya aku lepas dan bajunya aku rapikan kembali
Aku menuju kembali ke Jakarta, kembali ke parkiran mobil di mana mobil Syahrini terparkir, hari sudah menggelap ketika aku sampai, kebetulan lahan sampingnya kosong, aku langsung memindah Syahrini dan kududukan di kursi stir. Aku menunggu lumayan lama, kuciprati dengan air mineral agar bangun.
Pelan pelan Syahrini membuka matanya dengan sayu. Mengucek matanya pelan, lalu kesadarannya pulih
“Dimana aku “ tanya Syahrini dengan mengelap mukanya, lalu memalingkan wajahnya bertemu denganku
“Dimana Han ? aah .. kamu apain aku tadi “ tanya Syahrini dengan melotot
“Sudahlah .. kamu sudah sampai Jakarta dan berada di mobilmu sendiri “
“Kamu membiusku yaaa .. jahat kamuuu “ ujar Syahrini dengan marah
“Aku tak mau kamu tahu di mana kita tadi .. aku takut kamu lapor polisi “
“Aku nggak lapor .. aku malah puas bercinta denganmu … “ balas Syahrini dengan tersenyum
“Ya sudah .. selamat pulang .. lain hari kita janjian yaa” kataku dengan memegang kepala Syahrini dan melumatnya dengan rakus, Syahrini membalas lumatanku, lama kami saling memagut.
Kami menyudahi saling pagutan itu, aku keluar dari mobilnya dengan tersenyum, Syahrini belum sadar kalo tidak memakai BH dan CD. Kuberikan CD dan BHnya itu membuat Syahrini meraba buah dada dan selakangannya
“Kamu jaaahaaat .. jaaahaat “ maki Syahrini dengan gemas.
Aku tak mengubris dan meninggalkan Syahrini, lalu aku masuk ke dalam mobilku dan melenggang pergi, Syahrini lalu menghidupkan mobilnya dan menguntit aku.
Keluar di keramaian Jakarta yang malam itu lenggang, aku masih dikuntit oleh Syahrini, aku masuk ke parkiran basement di jalan jenderal Sudirman, lalu aku keluar lagi menuju Senayan, sesampai di Senayan aku ngebut masuk tol, mobil Syahrini ketinggalan karena aku zig zag menyalip trus, aku lalu keluar dari tol. Tak lama kemudian mobil Syahrini terlihat di jalan tol dan tidak keluar, aku lalu memutar lewat jembatan Tomang. Kutelpon Syahrini.
“Hallo “ jawab Syahrini
“Kecele yaaa .. aku sudah nggak di jalan tol “ kataku dengan penuh kemenangan
“Sialaaan kau .. jahat .. “
“Yaaa dah .. puas khan tadi ?”
“Iyaaa … kapan mau bercinta lagi sayang ?” tanya Syahrini
“Kapan saja .. hubungi nomer ini yaaa .. “
“Okeee “
Paginya aku mengganti mobilku dengan kepunyaan teman untuk membuntuti Syahrini, pagi pagi aku sudah berada di perumahan Syahrini. Lama sekali tak keluar sampai jam 10.00, baru jam 11 siang Syahrini keluar dengan mobilnya. Aku langsung membuntutinya.
Mobil Syahrini menuju ke arah Semanggi dan berputar menuju ke arah Blok M, di depan Polda Metro Jaya, Syahrini memelankan kendaraannya, lalu terhenti. Rupanya Syahrini mengalami kebimbangan, ingin melaporkan kasus penculikan namun mendapatkan kepuasan seks yang luar biasa, pikirannya berkecamuk, aku juga berhenti pada sebuah warung di bawah jembatan Semanggi.
Aku langsung menelponnya
“Haalooo “
“Mau lapor polisi ya ?”
“Haaah .. kamu di mana ?”
“Kalo kamu lapor polisi .. foto dan videomu agar tayang sejam lagi “ ancamku
“Nggak ah .. aku di rumah kok “ ujar Syahrini bohong
“Enak saja .. kamu di depan Polda Metro .. “ kataku dengan ketus
Syahrini membuka jendela mobil dan mencari cari aku
“Kamu di mana ?”
“Segera masuk … sana lapor … aku tenang sajaaa ”
“Nggak ah … bingung .. mau ngelaporin kamu .. nantinya aku nggak bisa dapat kepuasan kayak semalam .. gimana ya .. aku takut karirku hancur .. please … asal kamu jangan upload aku nurut kok “
“Kamu hendak lapor .. kalo ketemu kamu akan kuhukum .. “ ancamku dengan pelan
“Aaaah jangan aah .. ampuni aku .. “
“Kau milikku sayang .. jangan rusak dirimu … nasibmu ditanganku ..”
“Iyaaa .. aku milikmu please .. aku janji nggak lapor .. janji .. sungguh “ ujar Syahrini dengan memohon mohon.
“Hukuman pertama .. besok kamu temuin aku yaaa .. bawa uang 5 juta untukku .. “
“Hmmm .. kamu mau memeras yaaa “ ejek Syahrini dengan ketus
“Tidak .. itu kesalahanmu pertama hendak lapor .. setiap kesalahan ada hukuman, aku masih mending mendendamu .. kalo kamu aku ikat dan kusodoki gimana ?”
“Okeee .. okeee aku nurut saja .. baik aku nggak lapor “
“Percuma lapor polisi .. kamu malah malu diliput wartawan .. tuh di dalam banyak wartawan, nikmati saja, sayang … kamu khan puas kuservice .. janjinya nggak lapor tapi malah mau ke polda .. gimana nih”
“Iyaaa sih .. tolong yaaa .. jangan hancurkan karirku .. aku menurut kamu saja, aku milikmu… terserah mau diapaain .. tapi aku kudu dipuasi lagi ya besok “
“Naah .. ngaku pasrah kok ngeyel “
“Oke ..sudah ah .. aku nurut kamu .. besok aku bawain uang lima juta tunai “ jawab Syahrini dengan berat.
“Anggap saja kemaren hari buruk yang berakhir dengan kepuasan .. nikmati saja harimu .. akan kupegang teguh janjiku asal kamu nurut dan nggak lapor. Kamu bimbang mau lapor nggak dapat lagi kepuasan seks .. iya khan ?”
“Iyaaa .. “ jawab Syahrini dengan menghembuskan nafasnya yang terdengar di handphoneku.
“Ya dah .. tinggalkan polda metro .. kerja atau pulang .. jalan “
Syahrini menjalankan mobiilnya lagi dan meninggalkan Polda Metro dan menuju ke arah Blok M. Dalam mobilnya menetes air matanya lagi. Berhenti di pinggiran halte dan terpekur
“Bingung .. mau lapor .. kok semalam aku puas banget bercinta dengan dia .. Anang letoy banget, nggak bisa ngasih service kayak dia .. huh .. ya sudahlah .. dari pada karirku hancur .. aku nurut saja, lebih baik itu .. puas sekali aku bercinta dengannya .. aku sampai menggelepar .. mainnya enak banget .. “ ujar Syahrini dengan berbicara sendiri lalu dihapusnya air matanya lalu menjalankan mobilnya lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar