Selasa, 04 Desember 2012
Jaga Hormon Seksmu, Pria Wajib Baca!!!
Jaga Hormon Seksmu, Pria Wajib Baca!!! - Hormon testosteron bukan satu-satunya hormon yang penting dalam tubuh manusia, tapi hormon itulah yang membuat pria tetap kuat, sehat dan memiliki hasrat seksual. Hormon ini perlu dijaga agar jumlahnya tak menurun karena sangat berbahaya jika jumlahnya di bawah normal.
Bila seorang lelaki sering merasa cemas, depresi, pikiran kacau dan gairah seks menurun itu pertanda kadar testosteron yang rendah. Selain gejala-gejala tersebut, testosteron rendah bisa sangat berbahaya karena bisa memicu penyakit jantung pada pria.
Menurut sebuah studi terbaru, pria dengan disfungsi ereksi alias impotensi yang memiliki kadar testosteron rendah akan meningkatkan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskuler seperti jantung.
Penelitian yang dipimpin oleh Dr Giovanni Corona dari University of Florence ini, mempelajari kadar testosteron dari 1.687 pria yang mencari pengobatan disfungsi ereksi.
Setelah ditindaklanjuti selama rata-rata 4,3 tahun, 137 pria telah mengalami serangan jantung atau masalah jantung mayor lainnya, dan 15 orang diantaranya meninggal.
Pria yang memiliki kadar testosteron paling rendah adalah yang paling mungkin meninggal karena masalah jantung.
"Pekerjaan kami menunjukkan bahwa hasil skrining untuk defisiensi testosteron pada pria dengan disfungsi ereksi dapat membantu dokter mengetahui risiko tinggi dari penyakit kardiovaskuler," kata Dr Corona, dalam siaran berita European Society of Endocrinology,seperti dilansir dari USNews, Jumat (30/4/2010).
Namun menurut Dr Corona, timnya belum bisa menentukan berapa kadar terendah testosteron yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung tersebut.
Studi lanjutan dengan partisipan pria yang sama, menemukan hubungan antara obesitas klinis (massa indeks tubuh lebih dari 30) yang dapat mengurangi aliran darah ke penis.
Pengurangan aliran darah ini secara signifikan berhubungan dengan peningkatan kejadian gangguan jantung mayor seperti serangan jantung, pada pria gemuk tapi tidak dengan pria yang lebih ramping.
Temuan ini dijadwalkan dipresentasikan pada European Congress of Endocrinology, yang diselenggarakan pada tanggal 24-28 April di Praha, Republik Ceko.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar