Sabtu, 28 Juli 2012

Konflik Di Balik Kerusuhan di Burma

Disini saya akan coba menjelaskan apa yang sejatinya terjadi di Burma, sehingga nantinya tidak timbul kesalah pahaman.

Burma adalah salah satu negara yang dikenal tertutup terhadap dunia internasional, hal ini tidak lain adalah karena pemerintahan mereka dikuasai oleh militer selama puluhan tahun, negara-negara lain banyak yang kesal terhadap Burma sehingga mereka sempat memberlakukan bermacam-macam embargo

Setelah rezim militer jatuh dan Burma mengalami krisis ekonomi yang hebat, negara ini mulai sadar pentingnya hubungan internasional dan mulai bersikap terbuka, salah satunya dengan bergabung bersama ASEAN pada 23 Juli 1997, dan mencoba menerapkan sistem demokrasi seperti halnya kebanyakan negara lain di dunia

Sebagaimana negara lain yang baru mengenal demokrasi, selalu saja ada oknum yang tidak rela rezim terdahulunya jatuh dan menerima sistem yang baru. Kebanyakan orang tipikal seperti ini adalah mereka yang fasis dan tidak menerima bahwa demokrasi akan akan memberikan ruang bagi minoritas untuk menyuarakan pendapat. Minoritas yang dimaksud tidak lain adalah Etnis Rohingya.

Siapa Etnis Rohingya

Etnis Rohingya adalah etnis minoritas yang tinggal di Myanmar Barat berbatasan dengan Bangladesh. Tidak jelas asal usul etnis ini, ada catatan sejarah yang mengatakan bahwa etnis ini tidak pernah eksis sebelum tahun 1950, ada pula yang mengatakan bahwa etnis Rohingya sudah ada sejak zaman penjajahan Inggris tahun 1824, tapi apapun versi yang dikemukakan jelas bahwa etnis Rohingya bukanlah etnis asli dari Burma. Perawakan orang Rohingya sendiri lebih mirip orang Bengalis (Asia Selatan) seperti India dan Pakistan ketimbang orang Burma yang lebih mirip orang Asia Tenggara pada umumnya

Perbedaan etnis membuat orang Rohingya mendapatkan perlakukan diskriminatif, mereka tidak mendapatkan hak kewarganegaraan dan dianggap sebagai ilmigran gelap (ilegal). Entis Rohingya sendiri sempat diperlakukan dengan keji semasa rezim militer berkuasa dan hal tersebut mendapat banyak kecaman dari dunia internasional.

Masalah yang dialami oleh Etnis Rohingya tidak hanya dengan pemerintahan Burma, negara tetangga yang dianggap sebagai asal mula etnis Rohingya yaitu Bangladesh juga tidak mau mengakui mereka. Bangladesh yang masih berkembang tidak mau menanggung beban dari masuknya orang-orang Rohingya ke negara mereka sekalipun 89% dari penduduk Bangladesh adalah muslim.

Konflik Burma 2012

Perlakukan yang diskriminatif dari pemerintah Burma dan ketidaksudian orang-orang Rakhine untuk menerima kehadiran Etnis Rohingya yang asal-usulnya dianggap tidak jelas, membuat kedua kubu saling menaruh kebencian, dan masalahnya adalah tidak pernah ada dialog untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam psikologi hal seperti ini tida baik karena menyimpan permasalahan dalam waktu lama sampai menumpuk akan bisa menumbulkan konflik yang besar apabila ada pemicunya sedikit saja.


Pemicu konflik tersebut akhirnya benar-benar terjadi seorang gadis Rakhine ditemukan terbunuh dengan mayat yang ditelantarkan secara keji, dan hasil visum menunjukan bahwa korban sebelumnya sempat diperkosa. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh polisi, diketahui bahwa pelaku pemerkosaan dan pembunuhan adalah 3 pemuda Rohingya dari Kyoukhtaran.

Mengetahui bahwa pelaku adalah dari Etnis Rohingya, orang-orang Rakhine kemudian membalas dendam dengan membunuh 10 orang dari etnis Rohingya, dan entis Rohingya pun membalas dengan membakar ribuan rumah etnis Rakhine hingga 100.000 orang Rakhine mengungsi. Konflik kemudian meluas hingga dan melebar karena provokasi beberapa oknum sehingga konflik etnis terkesan menjadi konflik agama, orang-orang dari Bangladesh pun kemudian mengirimkan ratusan orang untuk ikut turun kesana.

Konflik yang ada di Burma adalah kerusuhan massal antar etnis, bukan pembantaian secara sepihak apalagi genoisida seperti yang banyak digembar-gemborkan berbagai media. Korban jatuh dari kedua belah pihak dan jumlahnya tidak mencapai ribuan. Untuk mengetahui bagaimana alur perkembangan kasus kerusuhannya secara jelas anda bisa membacanya di Wikipedia


Kesimpulan

Dari uraian tersebut bisa diketahui bahwa akar permasalah konflik tersebut bukanlah konflik agama, namun konflik etnis yang disebabkan tidak maunya pemerintah Burma mengakui orang-orang Rohingya sebagai warga negara, jelas ini adalah tindakan yang diskriminatif dan bertentangan dengan prinsip pluralisme, sekalipun memang benar kenyataan bahwa Etnis Rohingya baru ada tahun 1950′an tidak lantas membuat mereka dipinggirkan, apalagi kalau keturunan mereka sudah beberapa generasi.

Yang menjadi pertanyaan, kenapa Burma dan Bangladesh tidak mau menerima etnis Rohingya? Seharusnya pihak Rohingya juga introspeksi diri kenapa ada 2 negara yang tidak mau mengakui mereka, apakah karena mereka tidak bisa berbaur dengan warga negara lain? Entahlah, yang jelas memang sejak dahulu Etnis Rohingya punya sejarah berkonflik dengan etnis lain.

Kemungkinan ada kekuatan luar yang sengaja membuat konflik ini pecah dan didesain sedemikian rupa. Beberapa mengatakan bahwa Amerika terlibat dalam konflik ini dimana UNHCR (lembaga PBB yang menangani pengungsian) sebagai kaki tangannya, ada pula yang mengatakan keterlibatan Al Qaeda dalam konflik Burma. Entahlah, tidak ada yang tahu secara persis.

Yang jelas kita sebaiknya jangan terlalu ikut larut membawa nama agama dalam konflik ini, biarlah masalah ini diselesaikan oleh Burma, Bangladesh, dan Lembaga Internasional, sekalipun jika Indonesia ingin membantu, bantulah secara kenegaraan, bukan dengan mengurimkan orang-orang siap perang ke tempat konflik yang justru akan membuat ricuh kondisi yang sudah ada.


Kumpulan Foto Konflik Kerusuhan di Burma 2012

Berikut adalah kumpulan foto konflik di Burma yang saya kumpulkan dari berbagai media, jika ada yang salah silahkan dikoreksi, jika ingin menambahkan silahkan tambahkan foto di komentar disqus. Terima kasih.

Wanita Arakan Korban Pemerkosaan 'tampak depan'

Foto wanita Rakhine (tampak depan) yang diperkosa dan dibunuh oleh 3 pemuda Rohingya. Kejadian pemerkosaan ini dianggap sebagai pemicu terjadinya konflik.

Wanita Arakan Korban Pemerkosaan.
tampak belakang


Foto mayat wanita dari suku Rakhine (tampak belakang) yang menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh 3 pemuda Rohingya.

Rumah Rakhina Hancur


Orang Rohingya Yang Dibunuh Oleh Orang Rakhine

Orang Rohingya yang dianiaya hingga tewas oleh orang Rakhine setelah mengetahui bahwa pelaku pemerkosaan dan pembunuhan gadis Rakhine adalah orang Rohingya




Orang-orang Rohingya berkumpul
untuk melakukan aksi pembakaran


Rohingya Siap Bentrok Dengan Rakhine dan Kepolisian

Ketika bentrok mulai terjadi

Satun polisi Burma mengamankan orang-orang Rohingya agar tidak semakin anarkis, salah jika menuduh Burma melakukan Genoisida jika polisi menggunakan tameng bukan senapan

Orang Rohingya Nampak Sedang Bersiap-siap Membakar Salah Satu Kuil Hindu

Tentara berusaha mengamankan situasi ketika melihat orang Rohingya mengamuk dan mulai membakar perkampungan. Melihat ini masihkah anda berpikir ini genosida ketika polisi tidak menembakan senjata pada mereka


Salah satu rumah penduduk Rakhine yang hancur

Rohingya Merayakan Kemenangan

Orang-orang Rohingya merayakan kemenangan setelah berhasil membakar ribuan rumah penduduk Rakhine.

Berlindung Pada Bangladesh
Pengungsi Rohingya Memohon Perlindungan dari Bangladesh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar