Rabu, 13 Maret 2013

KISAH IBU YANG DI TAKSIR GENDERUWO

Ditaksir Genderuwo. Mungkin ini kedengarannya aneh, tetapi ini benar-benar nyata. Panggil saja ibu Siti, beliau adalah ibu dari kawan bermainku. Ibu Siti seorang yang cantik, manis dan juga tetap terlihat bugar meski telah memiliki tiga orang anak. Aku biasa bermain dan menginap di rumah beliau karena belajar bersama dengan anaknya. Tetapi akhir-akhir ini ada yang anah dengan ibu Siti, beliau sering merasa ketakutan dan merasa sering di datangi oleh seseorang padahal tidak ada yang datang.



Rumah kawanku ini tidak jauh dari pemukiman warga, tetapi tepat di depan rumah di seberang jalan adalah kebun bambu milik tetangga sebelah. Dikatakan cukup angker dan cukup menjadi tempat yang menakutkan meski berada di antara rumah warga. Seperti biasanya malam ini Aku kembali bermalam di rumah kawanku ini karena besok adalah hari libur dan kami berencana jalan pagi bersama. Tetapi tidak seperti malam biasanya, malam ini Aku tak bisa lekas tidur.

Suara aneh terdengar di jendela sebelah, suara menggaruk-garuk pintu jendela dari luar terdengar jelas dari daun pintu jendela kamar ibu Siti dan Suaminya. Keringat ini bercucuran, Aku bangunkan Alya temanku dengan sangat pelan agar tidak terdengar suara kami dari luar. Dia juga mendengar suara itu, bahkan sesekali terdengar hembusan nafas yang panjang dari balik jendela tersebut.

Bukan hanya kami yang ketakutan akan hal ini, selang berapa lama kami saling ketakutan Ibu Siti dan Bapak Bambang menghampiri kami. Ayat-ayat suci Al-Qur’an mulai dibaca oleh bapak dan ibu kawanku dan Aku hanya mengamininya.

Hingga tengah malam suara itu terus ada baru menjelang pukul 02.00 suara itu hilang dan kami berempat tidur pada satu kamar. Keesokan paginya, seorang ustad sekaligus orang pintar di panggil untuk memberi tahu apa yang terjadi tadi malam. Dari penuturan ustad mengatakan bahwa yang tadi malam adalah Genderuwo. Bu Siti membuat Genderuwo itu jatuh hati atau bisa dikatakan jatuh cinta. “Jadi ceritanya bu Siti ditaksir Genderuwo” tidak habis pikir akan hal ini.

Yang kutahu ditaksir Genderuwo adalah cerita yang dibuat–buat oleh masyarakat jaman dahulu, tetapi jaman semodern saat ini ada juga kenyataan ditaksir genderuwo. Bukan lagi takut yang dirasakan bu Siti tetapi rasa was-was akan hal-hal yang tidak diinginkan menjadikan beliau semakin resah dan gelisah. Berbagai cara untuk menjauhkan Genderuwo dari rumah kawanku telah dilakukan dan saat ini gelaran yasinan serta acara pengajian kerap kali dilaksanakan setidaknya dua kali dalam satu bulan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar